Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Target Sumur Rakyat Genjot Lifting Minyak hingga 605.000 Bopd

SKK Migas menargetkan pemberdayaan sumur minyak rakyat dapat mendongkrak lifting minyak hingga 605.000 barrel oil per day (bopd).
Pompa angguk atau pump unit yang beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama
Pompa angguk atau pump unit yang beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pemberdayaan sumur minyak rakyat dapat mendongkrak lifting minyak hingga 605.000 barrel oil per day (bopd). 

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, perkiraan capaian tersebut merupakan bagian dari skenario high case yang memperhitungkan kontribusi dari sumur tua pada September 2025. 

"Untuk high case ini nanti baru akan sosialisasi Permen [Peraturan Menteri] sumur masyarakat kita berharap kalau di September itu on stream maka sudah bisa mencapai 605.000 barrel oil per day," kata Djoko dalam RDP Komisi XII, Selasa (/7/2025). 

Pihaknya berharap dan akan berupaya pada Agustus lifting minyak dari sumur masyarakat mulai dilakukan sehingga skenario high case tersebut dapat terealisasi. 

Di sisi lain, SKK Migas juga mengungkap program kerja lainnya seperti tambahan produksi dari ExxonMobil yang sudah membuka empat sumur minyak pada Juli 2025 sehingga ada tambahan 30.000 bopd.

"Sehingga filling the gap ini kita bisa mencapai target APBN, wabil khusus jika sumur masyarakat nanti bisa produksi di bulan Agustus," tuturnya. 

Lebih lanjut, Djoko juga meminta dukungan dari Komisii XII DPR RI untuk mendorong ExxonMobil selaku kontrakor kontrak kerja sama (KKKS) untuk menunda upaya perawatan atau maintenance operasional produksi migas tahun ini. 

Dia meminta agar shutdown atau penghentian sementara produksi ditunda hingga Januari atau ketika sumur masyarakat telah optimal berproduksi dan terserap sehingga tidak mengganggu produksi migas 2026.

"Mohon dukungan komisi XII untuk berupaya kita bicara dengan ExxonMobil akan perawatan maintenance-nya ditunda ke Januari karena kalau dilakukan harus ditutup dulu semua produksinya," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper