Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap China menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia pada Januari—April 2025, dengan pangsa pasar mencapai 22,86%.
Untuk diketahui, sepanjang Januari—April 2025, total nilai ekspor mencapai US$87,36 miliar atau naik 6,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Nilai ekspor migas turun 8,43% menjadi US$4,81 miliar. Sementara itu, nilai ekspor non-migas tercatat naik sebesar 7,68% menjadi US$82,56 miliar.
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan nilai ekspor nonmigas ke China mencapai US$18,87 miliar atau sekitar Rp306,94 triliun (asumsi kurs Rp16.266). Nilai ekspor nonmigas ke China naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$17,64 miliar.
“Nilai ekspor nonmigas ke China tercatat sebesar US$18,87 miliar yang utamanya terdiri atas besi dan baja atau HS 72, yaitu sebesar US$5,86 miliar dengan share sebesar 31,04% terhadap total ekspor non-migas China,” kata Pudji dalam rilis BRS, Senin (2/6/2025).
Selain itu, Indonesia juga mengekspor bahan bakar atau HS 27 sebesar US$3,02 miliar dengan share15,99%, serta nikel dan barang daripadanya atau HS 75 sebesar US$2,13 miliar dengan share 11,30%.
Baca Juga
Kemudian, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar US$9,38 miliar pada Januari—April 2025. Nilainya naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$8,04 miliar.
Pudji menuturkan ekspor nonmigas ke AS itu utamanya terdiri atas mesin dan perlengkapan elektrik atau HS 85 yang bernilai US$1,6 miliar atau share 17,02%. Kemudian, alas kaki atau HS 64 senilai US$0,85 miliar atau share 9,09%, serta pakaian dan aksesoris lainnya (rajutan) atau HS 61 dengan nilai mencapai US$0,8 miliar atau share 8,55%.
Berikutnya, negara tujuan ketiga dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Indonesia adalah India. Nilai ekspor nonmigas ke India tercatat sebesar US$5,59 miliar pada Januari—April 2025, atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mampu mencapai US$6,9 miliar.
Sepanjang Januari—April 2025, ekspor nonmigas ke India utamanya terdiri dari bahan bakar mineral atau HS 27 dengan nilai US$2,04 miliar, lemak dan minyak hewani/nabati atau HS 15 dengan nilai US$0,81 miliar, serta besi dan baja atau HS 72 senilai US$0,42 miliar.
Secara keseluruhan, BPS mengungkap China, Amerika Serikat, dan India yang menjadi tiga besar negara tujuan ekspor pada Januari—April 2025 mencatatkan share sekitar 40,99% dari total ekspor non-migas Indonesia.