Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Siapkan Anggaran Riset & Inovasi Jagung-Gandum Rp40 Miliar

Pemerintah akan menyiapkan anggaran sekitar Rp40 miliar untuk riset dan inovasi sejumlah komoditas pangan, guna menciptakan kemandirian pangan.
Seorang petani saat memanen jagung di Desa Aur Duri Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Kamis (11/8/2022). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Seorang petani saat memanen jagung di Desa Aur Duri Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Kamis (11/8/2022). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menyiapkan anggaran sekitar Rp20 miliar-Rp40 miliar untuk riset dan inovasi sejumlah komoditas pangan, guna menciptakan kemandirian pangan. Sebagai langkah awal, riset akan berfokus pada empat komoditas yakni gandum, kedelai, bawang putih, dan jagung.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyampaikan, pemerintah saat ini tengah fokus untuk mengoptimalkan kemandirian pangan, sesuai dengan Asta Cita. 

Dalam hal ini, Kemendiktisaintek bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama untuk menciptakan kemandirian produk pangan, utamanya komoditas dengan tingkat konsumsi dan ketergantungan impor yang masih tinggi.

“Untuk kali ini kita akan mencoba di empat komoditas sebagai awal, yaitu gandum, kedelai, bawang putih, dan juga jagung,” kata Brian dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025).

Brian menuturkan, pemerintah nantinya akan melibatkan sejumlah peneliti dari kampus-kampus yang ada di Indonesia. Pemerintah akan menganggarkan dana senilai Rp20 miliar - Rp40 miliar untuk mendukung riset dan inovasi tersebut.

Pemerintah juga akan membuat timeline dan roadmap peningkatan-peningkatan yang berkelanjutan. Untuk saat ini, Brian menyebut bahwa skema riset yang dilakukan sementara dibuat 3 tahun. 

“Kita akan anggarkan antara Rp20 miliar-Rp40 miliar untuk total anggaran riset dan inovasinya,” ungkapnya.

Dia mengatakan, riset dan inovasi tidak hanya terbatas terhadap empat komoditas tersebut. Nantinya, pemerintah akan menambah 12 komoditi lainnya untuk mendukung hilirisasi pertanian.

Adapun pihaknya telah mengundang sejumlah penelitian dari kampus-kampus yang ada di Indonesia. Brian mengatakan, penelitian ini nantinya tidak mulai dari nol, melainkan mengembangkan topik-topik yang sudah berjalan.

Selain peneliti, pemerintah juga melibatkan industri terkait dalam prosesnya.

“Saya bisa sampaikan ini adalah konsorsium yang sangat lengkap, mulai dari penelitian, mulai dari dosen-dosen, guru besar, peneliti, yang memang menguasai hulunya sampai kepada hilirnya, standarisasi sampai pada bagaimana komersialisasi,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengharapkan, kolaborasi ini dapat membantu Indonesia untuk mengurangi ketergantungan impor dan produktivitas produk tersebut dapat ditingkatkan. Dengan begitu, harapan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mandiri pangan dapat tercapai.

“Presiden keinginannya adalah komoditi ini yang kita sebagian besar masih impor ini bisa pelan-pelan kita kurangi impornya, menuju swasembada seperti yang beliau inginkan,” pungkas Sudaryono.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper