Bisnis.com, JAKARTA — Letjen TNI (Purn) Djaka Budi mengemban tugas utama berupa mengumpulkan penerimaan Rp201,6 triliun pada sisa tahun ini, usai dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai, Jumat (23/5/2025).
Adapun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, target penerimaan sebesar Rp301,6 triliun. Sementara, hingga April baru terkumpul Rp100 triliun atau baru 33,1% dari target.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini Djaka bersama pejabat eselon I yang baru dilantik kemarin dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan amanat yang diberikan.
"Jumat tanggal 23 Mei 2025, saya Menteri Keuangan dengan ini resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Semoga SWT bersama kita," ucap Sri Mulyani, Jumat (23/5/2025).
Sekadar informasi, realisasi penerimaan dari bea cukai menjadi satu-satunya sumber kas negara yang telah melampaui 30% dari target dan tumbuh 4,4% year on year (YoY). Sementara pajak baru mencapai 25,4% pada periode yang sama.
Peningkatan tersebut terdorong oleh kinerja Bea Keluar yang mencapai Rp11,3 triliun atau 253,1% dari target APBN, tumbuh 95,9% YoY per akhir April 2025. Utamanya, didorong kenaikan harga crude palm oil (CPO) dan kebijakan ekspor konsentrat tembaga.
Baca Juga
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menjelaskan dari penerimaan bea dan cukai yang secara umum tumbuh positif, namun penerimaan dari bea masuk dan cukai tercatat kontraksi.
“Bea masuk turun karena memang kita tiadak mengimpor beras, jagung, dan gula [tahun ini, tahun lalu impor]. Kalau 3 sektor tersebut dihilangkan, maka penerimaan bea masuk meningkat,” katanya.
Sebulan sebelum perombakan susunan eselon I di Kementerian Keuangan, termasuk pelantikan Djaka Budi sebagai Dirjen Bea Cukai, Presiden Prabowo Subianto menilai instansi tersebut kerap menjadi sebagai salah satu institusi yang menghambat kemudahan kegiatan usaha.
Prabowo menyebut di bawah pemerintahannya ingin menghentikan praktik penyelundupan yang dinilai mengancam industri dan pekerjaan masyarakat. Kepala Negara itu mengingatkan jika ada institusi negara yang melindungi penyelundupan maka akan ditindak sekeras-kerasnya. Perhatian khusus akan dilakukan kepada Bea Cukai dalam upaya penanganan masalah penyelundupan.
Tak hanya mengumpulkan target penerimaan, sejalan dengan hal tersebut Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis Fajry Akbar pun melihat ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dirjen bea cukai yang baru.
Fajry berpendapat, dirjen bea cukai yang baru harus fokus memberantas rokok ilegal. Menurutnya, maraknya rokok ilegal membuat potensi triliunan penerimaan negara hilang. "Terlebih ada dugaan jika para pengusaha rokok ilegal ini dibeking oknum aparat," kata Fajry kepada Bisnis,Rabu (21/5/2025)
Adapun, proyeksi atau outlook mengenai gambaran target tersebut akan tercapai atau tidak, baru akan pemerintah sampaikan pada Laporan Semester yang biasanya dipaparkan pada Juli mendatang di depan DPR.