Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BGN Minta Anggaran BPOM Ditambah Buat Inspeksi MBG

BGN menilai langkap BPOM dalam melakukan pengawasan harus didukung dengan pendanaan yang lebih besar
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) meminta tambahan anggaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan inspeksi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan BPOM telah melakukan pengontrolan secara intens dalam program MBG. Berdasarkan rekapitulasi data yang dimiliki BGN, terdapat 106 kunjungan dari BPOM ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 30 provinsi, meski kunjungannya masih terbatas.

Dadan menyebut, BPOM paling sering melakukan kunjungan ke SPPG yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencapai 14 kali kunjungan. Di sana, BPOM melihat kondisi higienis SPPG, juga memberikan saran dan masukan.

Di sisi lain, BPOM tercatat belum melakukan kunjungan ke SPPG yang berlokasi di Batam, Kalimantan Selatan, Lampung, Maluku Utara, Papua Pegunungan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Namun demikian, Dadan menyebut angka SPPG akan terus bertambah dengan target akan mencapai 30.000 SPPG hingga akhir 2025.

“Saya kira pergerakannya [BPOM mengontrol MBG] harus didukung dengan anggaran yang cukup. Jadi nanti saya akan merekomendasikan agar BPOM anggarannya ditambah untuk menginspeksi kami,” kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX di Kompleks Senayan, DPR, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Terlebih, Dadan menuturkan bahwa BGN telah melakukan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan BPOM dalam program MBG. Dia mengungkap BPOM telah melatih Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang dilatih di Universitas Pertahanan (Unhan).

Selain itu, lanjut dia, BGN juga telah melibatkan BPOM untuk memberikan materi pelatihan bagi calon pelatih (Training of Trainers/TOT).

“Kemudian di dalam program pelatihan penyampaian makanan yang rutin kami lakukan kami pasti juga melibatkan personel dari BPOM,” imbuhnya.

Menurut Dadan, intensitas BPOM dalam menginspeksi program MBG yang dijalankan BGN harus ditingkatkan. Dia juga menyebut, setiap kali BPOM melakukan kunjungan ke SPPG membutuhkan anggaran.

Untuk itu, Dadan merekomendasikan agar BPOM menambah anggaran. untuk meningkatkan peran inisiatif dari BPOM.

“Oleh sebab itu, saya kira anggarannya bisa untuk inspeksi bisa bersama atau saya merekomendasikan untuk BPOM mungkin ada tambahan untuk operasional,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper