Berbeda dengan Heri, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede justru melihat penurunan ULN yang signifikan di sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh kenaikan harga komoditas global selama periode sebelumnya.
Alhasil, memberikan cash flow yang kuat kepada perusahaan sektor ini sehingga mampu melunasi utang secara lebih cepat.
Di sektor pengadaan listrik dan gas, tren menurun dapat disebabkan oleh penyelesaian berbagai proyek infrastruktur yang sebelumnya membutuhkan pembiayaan luar negeri dalam jumlah besar, kini sudah beroperasi atau mendekati tahap operasional yang membutuhkan pendanaan yang lebih rendah.
Sementara itu, di sektor jasa keuangan dan asuransi serta real estat, penurunan posisi ULN dapat disebabkan oleh upaya perusahaan untuk mengurangi exposure risiko kurs akibat volatilitas rupiah serta tekanan inflasi global yang menyebabkan kenaikan biaya modal luar negeri.
“Hal ini membuat perusahaan beralih ke instrumen pendanaan dalam negeri yang dianggap lebih aman dari volatilitas global,” ujarnya.