Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kolaborasi Rio Tinto-Sumitomo Garap Tambang Tembaga Emas Winu

Sumitomo akan membayar Rio Tinto hingga US$430,4 juta untuk menyerap 30% saham ekuitas pada proyek Winu
Aerial proyek tambang tembaga dan emas Winu. BISNIS/Rio Tinto
Aerial proyek tambang tembaga dan emas Winu. BISNIS/Rio Tinto

Bisnis.com, JAKARTA - Rio Tinto Mining Corporation (Rio Tinto) dan Sumitomo Metal Mining Co. (SMM) sepakat untuk menggarap proyek tembaga dan emas Winu yang berlokasi di Gurun Great Sandy, Australia Barat, setelah keduanya meneken perjanjian usaha patungan final pada awal pekan ini.

Perjanjian tersebut diteken oleh Chief Executive Rio Tinto Copper Katie Jackson dan Director SMM Hideyuki Okamoto di Perth, Australia pada Senin (12/5/2025). Perjanjian final ini diteken setelah keduanya sepakat untuk membentuk usaha patungan itu pada Desember 2024.

Katie Jackson mengungkapkan bahwa kemitraan dengan SMM telah dimulai sejak 2000 ketika keduanya menggarap tambang Northparkes di New South Wales, Australia. Oleh sebab itu, dia berharap bahwa pihaknya dapat memberikan pengalaman dan keahlian gabungan kedua perusahaan untuk mewujudkan proyek tembaga-emas Winu.

"Kemitraan ini sangat cocok untuk Rio Tinto dan akan memperkuat proyek ini. Kami terus memprioritaskan kemitraan yang kuat dan berkelanjutan yang telah dibangun hingga saat ini dengan pemilik tradisional tanah tersebut, yaitu Nyangumarta dan Martu," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (14/5/2025).

Sementara itu, Hideyuki Okamoto yang juga Managing Executive Officer dan General Manager Divisi Sumber Daya Mineral SMM menyambut gembira lantaran pihaknya dapat memperbarui kemitraan jangka panjang bersama Rio Tinto.

"Kami akan memanfaatkan pengalaman kolektif kami yang luas untuk mewujudkan potensi luar biasa dari proyek Winu," ujarnya.

Perjanjian final tersebut juga menunjukkan bahwa  Rio Tinto akan terus mengembangkan dan mengoperasikan Winu. Sementara, SMM akan membayar Rio Tinto hingga US$430,4 juta untuk menyerap 30% saham ekuitas pada proyek tersebut. Angka tersebut termasuk US$195 juta pembayaran di muka dan hingga US$235,4 juta dalam bentuk pembayaran tertunda yang bergantung pada pencapaian di masa mendatang.

Adapun, transaksi ini diharapkan akan tuntas pada 2025, bergantung kepada persetujuan regulasi dan terpenuhi persyaratan adat. Untuk itu, Rio Tinto terus berfokus pada kemitraannya dengan Pemilik Adat Nyangumarta dan Pemilik Adat Martu.

Studi pra-kelayakan untuk proyek Winu dengan pengembangan awal kapasitas pemrosesan hingga 10 juta ton per tahun (mtpa) diharapkan selesai pada 2025, bersamaan dengan penyerahan Dokumen Tinjauan Lingkungan berdasarkan proses Penilaian Dampak Lingkungan Environmental Protection Authority (EPA) Australia Barat.

Bisnis.com mencatat bahwa proyek Winu merupakan endapan mineral tembaga dan emas yang menarik dan berumur panjang yang ditemukan Rio Tinto pada paruh kedua 2017. Endapan ini dinilai amat prospektif untuk diperluas melampaui pengembangan awal.

Dalam keterangan resmi SMM yang diterbitkan di hari yang sama menunjukkan bahwa proyek Winu diproyeksi memiliki sumber daya terindikasi dan tersirat (indicated and inferred resources) 741 juta ton dengan kadar tembaga 0,4% dan kadar emas 0,33 gram per ton (g/t) per 31 Desember 2024. Angka ini setara dengan kandungan tembaga sebanyak 3 juta ton dan emas sekitar 250 ton.

Rinciannya, sumber daya terindikasi (indicated mineral resources) sekitar 464 juta ton dengan kadar tembaga 0,39% dan kadar emas 0,32 g/t. Angka ini setara dengan kandungan tembaga sebanyak 1,81 juta ton dan emas sekitar 148 ton.

Sementara, sumber daya tersirat (inferred mineral resources) sekitar 277 juta ton dengan kadar tembaga 0,41% dan kadar emas 0,36 g/t. Angka ini setara dengan kandungan tembaga sebanyak 1,13 juta ton dan emas sekitar 100 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper