Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan mineral global, Rio Tinto Mining Corporation (Rio Tinto) mencatatkan kesuksesan untuk mengekstraksi mineral kritikal galium primer pertama sebagai bagian dari proyek penelitian dan pengembangan. Langkah ini menandai capaian baru guna memproduksi galium secara komersial.
Mineral kritikal galium primer itu terdapat dalam bauksit yang diproses pada fasilitas pengolahan alumina Vaudreuil milik Rio Tinto yang berlokasi di Quebec, Kanada. Sebelumnya, Rio Tinto dan mitranya Indium Corporation telah melakukan penelitian dan pengembangan pada fasilitas di Rome, New York, Amerika Serikat.
Dalam keterangan resminya yang dirilis pada Rabu (7/5/2025), Chief Executive Rio Tinto Aluminium Jerome Pecresse mengatakan bahwa capaian itu menjadi tonggak penting dalam proyek penelitian dan pengembangan guna mengekstraksi galium dari operasi aluminium perusahaan di Quebec.
"Bersama-sama, melalui kemitraan inovatif ini, Rio Tinto dan Indium Corporation berupaya memperkuat rantai pasokan galium di Amerika Utara, sebuah mineral penting dan strategis," katanya.
Sementara itu, Presiden dan CEO Indium Corporation Ross Berntson mengungkapkan bahwa pencapaian itu mencerminkan dedikasi perusahaan terhadap kebutuhan industri global dengan memastikan pasokan galium yang berkelanjutan.
"Upaya bersama kami memosisikan Amerika Utara sebagai pemimpin dalam produksi material penting," ujarnya.
Adapun, langkah kedua perusahaan selanjutnya adalah penilaian pada teknik ekstraksi untuk memungkinkan produksi galium dalam jumlah yang lebih besar pada skala percontohan (pilot project). Rencanya, jika langkah tersebut berhasil, maka Rio Tinto akan membangun pabrik demontrasi di Saguenay-Lac-Saint-Jean yang terletak di Quebec.
Fasilitas demontrasi itu didukung secara finansial oleh Pemerintah Quebec dengan kapasitas hingga 3,5 ton galium per tahun. Manajemen Rio Tinto memperkirakan bahwa transisi ke pabrik dengan skala komersial dapat menghasilkan produksi hingga 40 ton per tahun. Angka ini sekitar 5%-10% dari produksi galium global saat ini.
Adapun, galium primer merupakan mineral kritikal yang digunakan dalam sektor-sektor utama seperti pembuatan papan sirkuit elektronik terpadu yang amat penting untuk teknologi modern seperti radar berkinerja tinggi, ponsel pintar, mobil, dan laptop.
Saat ini, galium diproduksi dalam jumlah terbatas secara global dengan perkiraan sekitar 600 ton per tahun, yang semuanya dipasok dari kawasan di luar Amerika Utara.
Pada medio Desember 2024, Menteri Sumber Daya Alam dan Kehutanan Quebec Maite Blanchette Vezina mengaku senang dapat mendukung proyek ekstraksi galium tersebut. Bahkan, Pemerintah Quebec berkomitmen dengan anggaran hingga 7 juta dolar Kanada untuk pengembangan skala demontrasi proyek tersebut.
"Ini selaras dengan visi kami tentang ekonomi sirkular, penciptaan kekayaan dalam ekonomi yang lebih hijau, dan pengaruh Quebec sebagai pemimpin dunia dalam mineral penting dan strategis. Saya berharap tim Rio Tinto sukses dalam proyek inovatif ini untuk Quebec," katanya yang juga merupakan menteri yang bertanggung jawab atas wilayah Bas-Saint-Laurent dan Gaspesie-iles-de-la-Madeleine.
Sementara itu, Menteri Inovasi, Sains, dan Industri Kanada Francois-Philippe Champagne memandang bahwa negara ini memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pemasok pilihan global dan itulah mengapa pihaknua bangga bekerja sama dengan pelaku industri utama seperti Rio Tinto.
"Ini merupakan langkah kunci dalam mengembangkan rantai pasokan strategis Amerika Utara dan saya senang melihat semua tingkatan pemerintah berkolaborasi dengan industri untuk mengutamakan Kanada. Ketika manfaat ekonomi dipadukan dengan komitmen terhadap penelitian dan pengembangan, itu adalah kemenangan bagi industri Kanada dan pekerja kita," jelasnya.
Bisnis.com mencatat bahwa selain aluminium, tembaga, bijih besi, dan titanium dioksida, Rio Tinto juga telah memproduksi berbagai mineral kritikal pada fasilitasnya yang berada di Amerika Utara. Mineral kritikal itu termasuk skandium yang dipadupadankan dengan aluminium, telurium untuk pembuatan panel surya, litium untuk baterai kendaraan listrik, serta molibdenum untuk perpaduan baja.
Kini, Rio Tinto juga tengah melakukan inisiatif untuk penelitian dan pengembangan mineral kritikal lainnya guna mengevaluasi kemungkinan ekstraksi material baru dari operasi perusahaan yang telah berjalan dan memperkuat rantai pasokan material-material tersebut.