Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membuka peluang untuk melayani penerbangan umrah dari Surabaya, yang kemungkinan akan dimulai setelah musim haji 2025.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengkaji potensi pasar dari berbagai wilayah, termasuk Surabaya. Dia menjelaskan bahwa penerbangan umrah dari Surabaya kemungkinan akan dibuka setelah musim haji tahun ini.
“Umrah insyaAllah nanti setelah haji, kita akan sudah membuka umrah dari Surabaya,” jelas Wamildan di Gedung DPR RI, Rabu (7/5/2025).
Wamildan menambahkan bahwa secara umum armada pesawat Garuda saat ini dalam kondisi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dengan usia rata-rata pesawat berada di bawah 20 tahun. Hal itu menjadi salah satu faktor pendukung kesiapan operasional dalam membuka rute-rute baru, termasuk penerbangan ibadah.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa analisis pasar masih terus dilakukan terhadap beberapa kota lain, termasuk Padang. Menurutnya, pengoperasian penerbangan umrah dari daerah tertentu tetap harus mempertimbangkan potensi pasar dan ketersediaan pesawat yang sesuai.
Sementara itu, Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi mengatakan layanan umrah dari Surabaya harus mempertimbangkan potensi pasar. Hal tersebut merespons potensi Bandara Dhoho yang sudah memiliki izin terbang umrah dan haji.
Baca Juga
“Prinsipnya, kalau ada potensi dan ada market, kita akan kerja sama. Tapi tentu harus realistis. Kalau disuruh terbang, tapi penumpangnya enggak ada, kan tidak mungkin,” kata Ade.
Ade mengatakan dalam proses pembukaan rute umrah atau haji baru, Garuda Indonesia mengedepankan prinsip efisiensi, konektivitas, dan keberlanjutan permintaan jangka panjang.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, tidak lama setelah diresmikan, Bandara Dhoho ditetapkan sebagai salah satu bandara domestik yang dapat melayani penerbangan ke dan dari luar negeri untuk kepentingan umrah. Ketetapan tersebut termaktub dalam Keputusan Menteri Nomor KM 146/2024.
Selaras dengan KM tersebut, SDHI, Angkasa Pura Indonesia serta stakeholder lainnya berupaya merealisasikan rencana penerbangan umrah tersebut. Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi mengatakan pihaknya menargetkan layanan umrah akan dilakukan pada kuartal I/2025 menyusul Keputusan Menteri (KM) yang baru saja dikeluarkan pada November lalu.
“Target kami paling lambat itu pada [kuartal I] 2025 harus ada yang umrah, karena umrah ini ada momentumnya. Kemarin Agustus kita sudah betul-betul semangat semuanya tapi belum terpenuhi di aspek regulasi. Di Desember juga tidak bisa karena KM-nya baru terbit,” kata Maksin.