Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pihaknya tak khawatir konflik antara India dan Pakistan mengganggu pasar batu bara.
Dia mengaku sampai saat ini pasar batu bara Indonesia masih belum terganggu. Oleh karena itu, pemerintah belum melakukan langkah antisipasi.
"Enggak ada [antisipasi]. Pasti mereka butuh-butuh barang kita kan? Enggak ada masalah," ucap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/5/2025).
Untuk diketahui, India dan Pakistan merupakan dua negara bersenjata nuklir yang telah berseteru sejak pemisahan tahun 1947, memiliki sejarah panjang konflik bersenjata, termasuk Perang Kargil 1999 yang berlangsung selama beberapa bulan di wilayah Kashmir.
Sebelumnya, pemerintah India mengonfirmasi telah melancarkan serangan militer terbatas ke wilayah Pakistan, sebagai bagian dari janji balasan atas serangan militan di Kashmir bulan lalu yang menewaskan 26 orang.
Adapun, India merupakan pasar ekspor untuk batu bara RI terbesar setelah China. Kendati demikian, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume dan nilai ekspor batu bara Indonesia ke India selama 10 tahun terakhir hingga 2024 berfluktuasi cenderung turun.
Sepanjang 2015 hingga 2024, rata-rata volume ekspor batu bara Indonesia ke India tercatat sebesar 104,58 juta ton per tahun. Sementara itu, rata-rata nilai ekspornya tercatat sebesar US$5,44 miliar per tahun.
Secara terperinci, pada 2024, volume ekspor batu bara Indonesia ke India tercatat sebesar 108,07 juta ton dengan nilai ekspor sebesar US$6,25 miliar. Volume ekspor tersebut turun tipis 0,79% dibandingkan tahun sebelumnya.
Senada, nilai ekspornya juga mengalami penurunan sebesar 13,92% dibandingkan 2023. Jika dibandingkan dengan 2015, volume ekspor pada 2024 juga tercatat lebih rendah.
Tercatat pada 2015, Indonesia mengekspor 123,84 juta ton batu bara ke India senilai US$4,65 miliar. Dalam rentang 10 tahun terakhir, volume ekspor batu bara Indonesia ke India tertinggi tercatat pada 2015 sebanyak 123,4 juta ton dan terendah pada 2021 sebesar 70,78 juta ton.
Adapun, nilai ekspor batu bara Indonesia ke India tertinggi tercatat pada 2022 sebesar US$10,59 miliar dan terendah pada 2016 yakni US$3,31 miliar.
Bahlil Tak Khawatir Konflik India-Pakistan Ganggu Ekspor Batu Bara RI
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tak khawatir konflik antara India dan Pakistan mengganggu pasar batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

16 menit yang lalu
Stok Cadangan Beras Bulog Tembus 3,6 Juta Ton Awal Mei 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
