Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pensiun dari Berkshire Hathaway, Warren Buffett Punya Kekayaan Rp2.787 Triliun

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index per 5 Mei 2025, Warren Buffett merupakan orang terkaya kelima di dunia dengan total harta US$169 miliar.
Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffett dalam wawancara dengan Bloomberg Television di New York, A.S., Rabu, 30 Agustus 2017../Bloomberg
Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffett dalam wawancara dengan Bloomberg Television di New York, A.S., Rabu, 30 Agustus 2017../Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Warren Buffett, yang membangun Berkshire Hathaway Inc. menjadi bisnis yang bernilai lebih dari US$1,16 triliun akan mengundurkan diri sebagai CEO pada akhir tahun setelah enam dekade memimpin perusahaan tersebut.

Berkshire tumbuh secara agresif selama beberapa dekade dengan Buffett sebagai chairman dan CEO, saat dia memilih akuisisi dan saham untuk portofolio perusahaan bersama penasihat dan wakil ketua tepercaya, Charlie Munger, yang meninggal pada tahun 2023 pada usia 99 tahun. 

Konglomerat itu mengakuisisi berbagai macam bisnis, yang sering dikatakan Buffett mencerminkan ekonomi AS secara keseluruhan. Taruhan pada Berkshire, katanya, adalah taruhan pada Amerika.

Adapun, berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index per 5 Mei 2025, Buffett merupakan orang terkaya kelima di dunia dengan total harta US$169 miliar atau setara Rp2.787,31 triliun (US$1=Rp16.493). Sepanjang 2025, harta kekayaan Buffett telah meningkat US$26,6 miliar.

Tercatat, melalui Berkshire Hathaway, Buffett memiliki saham beberapa korporasi seperti Geico, Clayton Homes, Dairy Queen, hingga Coca-Cola dan American Express.

Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikannya atas sekitar 37,4% saham Kelas A Berkshire Hathaway, dengan kepemilikan yang dapat diabaikan pada saham Kelas B, menurut pengajuan perusahaan pada November 2024.

Kemerosotan pasar yang sedang berlangsung, yang sebagian dipicu oleh volatilitas yang disebabkan oleh tarif AS, mengirimkan gelombang kejut melalui lanskap keuangan. 

Namun, portofolio Buffett tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang pesat. Dia telah berpegang teguh pada strategi jangka panjangnya untuk membeli bisnis-bisnis hebat dengan harga yang wajar dan mempertahankannya melalui pasang surut.

Dalam pernyataan pada Juni 2024 lalu, Buffett menekankan bahwa kekayaannya hampir seluruhnya masih terikat dengan Berkshire. 

Dikenal sebagai investor nilai beli dan tahan, Buffett biasanya membeli saham atau mengakuisisi langsung perusahaan yang operasi bisnisnya menurutnya mudah dipahami.

Berkshire Hathaway, dengan berbagai kepemilikannya di berbagai perusahaan, telah menghasilkan keuntungan tahunan gabungan sebesar 19,8% sejak 1965. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper