Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia dan Jepang membahas potensi peningkatan kerja sama di sektor pertanian, utamanya untuk komoditas susu sapi, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), dan beras.
Peluang kerja sama RI-Jepang tersebut dibahas dalam pertemuan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang Taku Eto di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025).
Dalam pertemuan itu, Amran mengungkap bahwa Jepang meminta agar produksi susu dari Negeri Sakura bisa masuk ke pasar Indonesia.
Penawaran tersebut lantas menjadi pertimbangan Indonesia, mengingat Indonesia masih membutuhkan pasokan susu dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan nasional.
“Susu diminta untuk masuk ke Indonesia. Kan kita butuh, masih butuh banyak susu. Aku katakan oke,” kata Amran dalam konferensi pers, Selasa (29/4/2025).
Sebagai gantinya, Amran meminta agar ekspor CPO ke Jepang dapat ditingkatkan. Adapun melansir laman resmi Malaysian Palm Oil Council (MPOC), Selasa (29/4/2025), Jepang merupakan salah satu importir minyak sawit terbesar di kawasan ini.
Baca Juga
Malaysia dan Indonesia merupakan negara eksportir komoditas ini ke Jepang, dengan Malaysia mendominasi 65% pangsa pasar diikuti Indonesia sebanyak 35%.
Selain susu dan CPO, kedua negara juga membahas peluang kerja sama teknologi untuk memitigasi risiko iklim yang tidak menentu, utamanya untuk tanaman padi
Dalam hal ini, Amran menyebut bahwa Taku Eto sempat menanyakan varietas tanaman padi yang dapat dibudidayakan di segala situasi.
“Jenis varietasnya adalah infarabiosaline. Kemudian yang kedua, padi gogo. Jadi dua itu, kita Indonesia menciptakan benih yang adaptasi pada air asin, adaptasi pada lingkungan, adaptasi pada kekeringan, adaptasi pada air tawar dan asin. Itu kata kunci, itu yang ditanyakan tadi,” tuturnya.