Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Buru Lapangan Gas Penghasil LPG di Jambi

Kementerian ESDM terus menggencarkan eksplorasi lapangan gas dengan potensi LPG.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, di Padang/Noli
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, di Padang/Noli

Bisnis.com, JAMBI — Kemeneterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot eksplorasi lapangan gas di Provinsi Jambi yang memiliki potensi propana (C3H8) dan butana (C4H10) sebagai bahan baku untuk memproduksi LPG.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, pemerintah tengah memetakan wilayah kerja (WK) migas yang bisa menghasilkan LPG. Apalagi, saat ini telah ada Akatara Gas Processing Facility (AGPF) milik Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

AGPF itu mampu menghasilkan LPG hingga 185 metrik ton per hari. Yuliot mengatakan, masih ada beberapa wilayah di Jambi yang memiliki potensi serupa.

"Jadi, ini kan ada beberapa lapangan khususnya di Jambi yang kita lagi kembangkan. Harapannya itu kan kondisi gasnya hampir sama [dengan AGPF], sehingga itu bisa diolah menjadi LPG," kata Yuliot di Jambi, Rabu (16/4/2025).

Yuliot mengatakan, 80% kebutuhan LPG dalam negeri saat ini masih berasal dari impor. Menurutnya, nilai impor LPG tersebut mencapai Rp500 triliun per tahun.

"Jadi, kalau ada lapangan yang menghasilkan gas itu seperti di Akatara ini, ya justru ini sangat berpotensi kita untuk meningkatkan ketersediaan energi, terutama LPG di dalam negeri," katanya.

AGPF milik Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd sendiri baru saja diresmikan. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto memerinci, AGPF akan menjual LPG sebanyak 72 ton per hari kepada PT Pertamina Patra Niaga dan kepada PT Kimia Yasa sebanyak 108 ton per hari.

"Produksi LPG ini sangat kami syukuri karena dapat memperkuat produksi LPG dalam negeri, mengurangi impor, serta LPG dari lapangan ini dipasok untuk kebutuhan dalam negeri. Penyaluran dilakukan setiap hari," kata Djoko.

Selain itu, Akatara Gas Plant akan menjual gas pipa sebanyak 20,5 BBtud kepada PT PLN Batam. Adapun, gas pipa itu akan dihargai US$5,6 per MMBtu. Lalu, fasilitas itu juga

Sementara itu, untuk kondensat akan dijual kepada PT Laban Raya Samodra sebanyak 1.000 bpd. Adapun, investasi pada proyek yang berada di Wilayah Kerja Lemang tersebut mencapai US$130 juta atau setara Rp2,18 triliun (asumsi kurs Rp16.837 per US$).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper