Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditunda 90 Hari, Uni Eropa Putar Otak Hadapi Tarif Trump

Uni Eropa terkena tarif impor 20% oleh AS. Para Menteri Keuangan kawasan itu pun berkumpul untuk membahas penanganan tarif lebih tinggi.
Bendera Uni Eropa (UE) berkibar di dekat gedung Majelis Nasional di Paris, Prancis, Selasa (9/7/2024). Bloomberg/Nathan Laine
Bendera Uni Eropa (UE) berkibar di dekat gedung Majelis Nasional di Paris, Prancis, Selasa (9/7/2024). Bloomberg/Nathan Laine

Bisnis.com, JAKARTA — Para menteri keuangan Uni Eropa menggelar pertemuan pada Jumat (11/4/2025) untuk mencari jalan mencapai kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat dan mengoordinasikan upaya mereka untuk menangani tarif impor yang lebih tinggi.

Melansir Reuters, hal tersebut menjadi pembahasan negara-negara Uni Eropa setelah Presiden AS Donald Trump menunda pemberlakuan tarif timbal balik sebesar 20% yang dikenakannya pada Eropa selama 90 hari.

Meski demikian, tarif impor 10% tetap berlaku untuk sebagian besar negara lain di dunia, termasuk Uni Eropa. Trump juga mengatakan bahwa ia berharap Eropa akan membeli lebih banyak energi AS untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan barang antara UE dan AS.

"Kita perlu menggunakan waktu 90 hari dengan bijak, kita butuh kesepakatan yang bagus untuk warga negara Eropa dan perusahaan-perusahaan Eropa," kata Menteri Keuangan Polandia Andrzej Domanski, yang akan memimpin beberapa diskusi, saat memasuki perundingan, dilansir dari Reuters pada Sabtu (12/4/2025).

Namun, para menteri juga menegaskan bahwa UE siap untuk membalas.

"Pihak AS harus menyadari bahwa jika negosiasi tidak berhasil, kita akan mengadakan diskusi lain mengenai mekanisme respons," kata Menteri Keuangan Jerman Jorg Kukies.

Negosiasi dengan Washington tentang cara menghindari tarif yang lebih tinggi ditangani oleh Komisi Eropa, yang bertanggung jawab atas kebijakan perdagangan untuk 27 negara anggota UE.

Jika kesepakatan dapat disetujui dalam tiga bulan ke depan, mungkin sejalan dengan usulan tarif nol Uni Eropa untuk semua barang industri, masalah tersebut akan terselesaikan.

Namun, hasil tanpa kesepakatan juga mungkin terjadi. Itu akan membuat respons berada di tangan 27 pemerintah Uni Eropa yang harus membantu sektor industri mereka yang paling terpukul.

Industri yang paling berisiko terkena tarif AS adalah baja, aluminium, mobil, kayu, dan farmasi. Tarif AS sebesar 25% sudah berlaku untuk baja, aluminium, dan mobil.

"Fakta bahwa kita akan memiliki waktu jeda selama 90 hari, sejujurnya, sangat membantu, karena ini berarti kita sekarang dapat menyusun strategi dan kita akan memiliki waktu 90 hari untuk mempersiapkan diri jika tidak ada perdagangan yang harus ditangani dengan Amerika," kata seorang pejabat senior Uni Eropa yang terlibat dalam persiapan pembicaraan tingkat menteri.

Dampak ke Perekonomian Uni Eropa

Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa memperkirakan dampak tarif AS terhadap ekonomi UE akan substansial dan totalnya antara 0,3% dan 1,0% dari PDB, tergantung pada bagaimana sengketa perdagangan berkembang.

Komisi telah memperkirakan ekonomi UE secara keseluruhan akan tumbuh 0,9% tahun ini, sehingga tarif AS berpotensi menempatkan UE dalam resesi.

"Sangat sulit untuk menentukan angkanya sekarang, tetapi jelas bahwa kesulitan perdagangan global akan memengaruhi pertumbuhan di kawasan Uni Eropa," kata ketua menteri keuangan zona euro Paschal Donohoe.

Koordinasi dukungan industri akan menjadi kunci karena beberapa pemerintah memiliki keuangan publik yang lebih kuat dan mampu membantu perusahaan mereka sementara yang lain tidak mampu. Ketimpangan seperti itu akan mendistorsi persaingan yang adil di pasar tunggal UE.

"Saya tidak ingin melihat persaingan yang tidak sehat dalam hal mendukung industri. Saya lebih suka Eropa fokus pada R&D, mendukung sektor-sektor masa depan, tetapi tentu saja hal itu mungkin juga akan dibahas selama pertemuan ini," kata Domanski.

Pasar tunggal UE yang beranggotakan 450 juta konsumen merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki blok tersebut dalam sengketa perdagangan apa pun, tetapi untuk membuatnya benar-benar efektif, UE harus mengurangi kendala regulasi yang secara efektif bertindak sebagai tarif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper