Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha Amerika Serikat (AS) dan Vietnam telah meminta Presiden AS Donald Trump untuk menunda penerapan tarif 46% terhadap barang-barang Vietnam, lantaran dinilai sangat tinggi serta merugikan mereka dan hubungan komersial bilateral.
Kamar Dagang dan Industri Vietnam serta Kamar Dagang AS di Hanoi menyampaikan kekhawatirannya dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.
“Tarif yang lebih rendah untuk produk yang masuk ke Vietnam dan untuk produk yang sampai ke konsumen Amerika adalah hal yang akan membantu perusahaan AS, ekonomi, dan konsumen,” kata AmCham dan VCCI dalam sebuah pernyataan, dikutip Senin (7/4/2025).
Menurut asosiasi, tarif impor yang lebih tinggi itu tidak akan membantu. Adapun Vietnam tahun lalu membukukan surplus perdagangan lebih dari US$123 miliar dengan AS, yang merupakan tujuan ekspor terbesarnya.
Donald Trump dan pemimpin Vietnam To Lam pada Jumat telah sepakat untuk membahas penghapusan tarif. Bahkan sebelum pengumuman Trump pada Rabu tentang tarif global yang luas, Vietnam telah memangkas beberapa bea sebagai bagian dari serangkaian konsesi kepada AS. Ini juga mencakup janji untuk membeli lebih banyak barang AS, seperti pesawat dan produk pertanian.
AmCham dan VCCI menilai, kesepakatan yang cepat dan adil akan menambah kepastian bagi bisnis dan akan membantu memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara dengan cara yang menguntungkan kedua negara.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Trump pada 2 April 2025 telah mengumumkan tarif timbal balik terhadap sejumlah negara yang dianggap merugikan AS.
Negara-negara Asia Tenggara juga tidak luput dari kebijakan tersebut. Indonesia tercatat menjadi negara dengan tarif tertinggi keenam di antara sepuluh negara di kawasan Asia Tenggara, yakni sebesar 32%.
Adapun Kamboja menjadi negara dengan tarif timbal balik tertinggi di kawasan Asean yakni 49%, diikuti oleh Laos 48%, Vietnam 46%, Myanmar 44%, dan Thailand 36%. Lalu, Brunei Darussalam 24%, Malaysia 24%, Filipina 17%, dan Singapura 10%.