Bisnis.com, JAKARTA - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan, MIND ID mencatatkan pendapatan sebesar Rp145 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) 2021 hingga 2024 sebesar 15,6% .
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin mengatakan peningkatan kinerja ini turut mendorong laba bersih MIND ID mencapai Rp36 triliun dengan pertumbuhan sebesar 36% year on year/YoY.
Sementara, total aset perusahaan meningkat menjadi Rp290 triliun dengan pertumbuhan 12,3% dalam periode CAGR yang sama.
Maroef menyampaikan bahwa kehadiran MIND ID dalam industri pertambangan bukan sekadar untuk menjalankan operasi bisnis, tetapi juga untuk memberikan nilai tambah ekonomi serta manfaat sosial dan lingkungan.
“Inisiatif strategis terus kami jalankan agar Indonesia mampu mengoptimalkan nilai tambah sumber daya alam dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan ekonomi di daerah. Ini adalah bentuk loyalitas dan bela negara dari kami," katanya melalui keterangan resmi dikutip Senin (24/3/2025).
Sebagai holding yang menaungi PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk, MIND ID total tenaga kerja langsung (direct employee) sebanyak 17.000 orang, serta tenaga kerja tidak langsung (indirect employee) mencapai 50.099 orang pada 2024.
Baca Juga
Selain itu, hingga 2024 MIND ID juga telah memberdayakan lebih dari 10.000 Usaha Mikro Kecil (UMK) binaan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 702 UMK berhasil naik kelas, baik dari sisi peningkatan omzet maupun perluasan pasar.
Di bidang lingkungan, Maroef mengatakan MIND ID menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Dia mengklaim, sepanjang 2022 hingga 2024, Grup MIND ID telah menyelesaikan reklamasi lahan seluas 7.274 hektare sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan.
Lebih lanjut, Maroef menjelaskan dalam dua tahun resminya MIND ID berdiri, perseroan telah menyelesaikan berbagai proyek strategis, termasuk divestasi saham Vale Indonesia, dan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah.
Lalu, pembangunan Smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur serta pengembangan hilirisasi batu bara menjadi synthetic graphite dan anode sheet untuk baterai kendaraan listrik.
Ke depan, kata Maroef, Grup MIND ID terus memperkuat ekosistem industri pertambangan nasional melalui berbagai proyek strategis, di antaranya ekspansi SGAR di Mempawah, pembangunan smelter aluminium baru oleh INALUM, pengembangan nikel di Halmahera Timur, serta pembangunan infrastruktur batu bara di Tanjung Enim.
"Momen ulang tahun ke-2 MIND ID ini adalah untuk merefleksikan perjalanan kami. Dengan inovasi, kerja sama, dan tekad yang untuk hadir bagi Indonesia. Kami akan akan konsisten memberikan kontribusi terbaik menuju Indonesia Emas 2045," kata Maroef.