Bisnis.com, JAKARTA — Korea Selatan tengah berupaya untuk mendapat pengecualian dari kebijakan tarif impor AS yang diberlakukan Presiden Donald Trump.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Korea Selatan Ahn Duk-geun sebelum berangkat ke AS. Adapun, dalam kunjungannya ke AS, Ahn dijadwalkan bertemu dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.
“Saya berencana untuk membahas bagaimana kita dapat melindungi perusahaan kita semaksimal mungkin dari berbagai kebijakan tarif yang dibicarakan oleh AS. Saya akan sangat menekankan perlunya industri kita bekerja sama dengan ekosistem industri AS," ujar Ahn dikutip dari Bloomberg, Rabu (26/2/2025).
Selama kunjungannya hingga Jumat (28/2/2025), Ahn berencana untuk bertemu dengan pejabat pemerintah dan anggota Kongres dalam upaya terbaru Korea Selatan untuk melunakkan pukulan dari kampanye proteksionis Donald Trump.
Dalam sebuah pernyataan, Ahn mengatakan kunjungannya menandai kesempatan untuk memulai perundingan tingkat menteri pertama antara kedua negara mengenai kebijakan perdagangan, industri dan energi sejak Trump menjabat pada Januari 2025.
Awal bulan ini Trump menandatangani peraturan untuk meninjau tarif baru di setiap negara, dan Lutnick mengatakan semua studi harus selesai pada 1 April 2025. Trump juga telah memerintahkan tarif sebesar 25% untuk impor baja.
Baca Juga
Selain meminta pengecualian dari tarif tersebut, Ahn akan mengupayakan lingkungan investasi yang stabil dan konsisten untuk mendukung kelanjutan implementasi proyek investasi oleh perusahaan Korea Selatan.
Trump juga telah melontarkan gagasan untuk menerapkan tarif terhadap produk chip dan produsen mobil, yang akan berdampak sangat buruk bagi Korea Selatan. Hal tersebtut karena negara yang bergantung pada perdagangan tersebut bersiap menghadapi dampak yang lebih besar dari perlambatan perdagangan global. Bahkan tarif terhadap negara lain mungkin mempunyai dampak negatif tidak langsung terhadap Korea Selatan.
Adapun, Bank sentral Korea Selatan menurunkan suku bunga acuannya pada Selasa kemarin, sebagai upaya untuk melindungi perekonomian dari dampak tarif Trump. Bank of Korea juga memangkas perkiraan pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 1,5%, turun dari proyeksi 1,9% pada November 2024.
Ahn memuji hubungan bilateral tersebut sebagai hubungan yang memiliki “potensi tak terbatas” untuk kerja sama di berbagai sektor, termasuk pembuatan kapal, tenaga nuklir, dan energi, menurut kementeriannya.
Trump mengungkapkan harapannya akan kemitraan yang erat dengan Korea Selatan dalam pembuatan kapal ketika dia melakukan panggilan telepon dengan Presiden Yoon Suk Yeol pada November lalu.
Yoon telah didakwa sejak deklarasi darurat militer singkatnya pada bulan Desember dan menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi yang dapat menyelesaikan pemecatannya atau mengembalikannya ke jabatannya.
Di bawah Menteri Keuangan Choi Sang-mok yang menjabat sebagai Penjabat Presiden, seorang wakil menteri perdagangan mengunjungi AS awal bulan ini untuk meminta pengecualian dari rencana tarif Trump.
Secara terpisah, delegasi eksekutif bisnis yang dipimpin oleh SK Group Chey Tae-won melakukan perjalanan ke AS minggu lalu, bertemu dengan pembuat kebijakan dan legislator untuk membahas cara meningkatkan kerja sama, menurut Kamar Dagang dan Industri Korea.
Delegasi tersebut juga menekankan perlunya “prediktabilitas” dalam kebijakan pemerintah untuk menjalankan aktivitas bisnis secara stabil di AS.