Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Berencana Kenakan Biaya Tambahan untuk Kapal Dagang China

Salah satu usulan USTR adalah pengenaan biaya masuk pelabuhan hingga US$1 juta per kapal yang dimiliki oleh operator transportasi maritim China.
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau The US Trade Representative (USTR) telah mengusulkan biaya hingga US$1,5 juta untuk kapal buatan China yang memasuki pelabuhan AS.

Usulan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan lembaga tersebut terhadap semakin besarnya dominasi China di sektor pembuatan kapal, maritim, dan logistik global.

Melansir Reuters pada Selasa (25/2/2025), dalam laporan yang diluncurkan pada masa pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, USTR menyebut China meningkatkan pangsa tonase pembuatan kapal global dari 5% pada 1999 menjadi lebih dari 50% pada 2023. 

Hal tersebut karena subsidi negara yang besar dan perlakuan istimewa terhadap perusahaan milik negara yang menyingkirkan pesaing internasional dari sektor swasta. Badan tersebut mengatakan bahwa galangan kapal AS membangun 70 kapal pada tahun 1975, tetapi saat ini hanya lima kapal setiap tahunnya.

Salah satu usulan USTR adalah pengenaan biaya masuk pelabuhan hingga US$1 juta per kapal yang dimiliki oleh operator transportasi maritim China, seperti perusahaan milik negara China Ocean Shipping Co Ltd. Alternatifnya, AS akan mengenakan biaya US$1.000 per ton bersih kapasitas kargo kapal.

Operator transportasi maritim non-China yang mengoperasikan kapal buatan China akan membayar hingga US$1,5 juta per pintu masuk pelabuhan, menurut pemberitahuan tersebut. Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% armada buatan China akan membayar US$1 juta per kapal yang masuk, terlepas dari asal usulnya.

Biayanya akan turun menjadi US$750.000 jika persentase armada China antara 25% dan 50% dan menjadi US$500.000 jika di bawah 25%.

Tarif bagian kedua dalam jumlah yang sama dapat berlaku bagi operator maritim yang kapalnya dipesan dari galangan kapal China untuk dikirimkan dalam dua tahun ke depan.

USTR mengatakan bahwa berdasarkan proposal tersebut, biaya tersebut dapat dikembalikan hingga US$1 juta setiap kali masuk ke pelabuhan AS oleh kapal buatan AS yang digunakan dalam layanan maritim internasional.

Dalam pemberitahuan Daftar Federal yang diterbitkan pada Jumat pekan lalu, USTR menjadwalkan dengar pendapat publik pada 24 Maret mengenai solusi-solusi tersebut.

Penyelidikan ini diluncurkan pada April 2024 atas permintaan United Steelworkers dan empat serikat pekerja lainnya, dan dilakukan berdasarkan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan tahun 1974, sebagai cara untuk membangun kembali industri yang telah mengalami penurunan drastis sejak tahun 1970-an, ketika Jepang dan Korea Selatan mendominasi pembuatan kapal. 

Hasil penyelidikan diumumkan bulan lalu, hanya beberapa hari sebelum Donald Trump dilantik sebagai presiden.

Adapun, USTR juga mengusulkan kewajiban setidaknya 1% ekspor AS dikirimkan menggunakan kapal berbendera AS selama dua tahun pertama, termasuk barang modal, barang konsumsi, produk pertanian, serta produk kimia minyak dan gas.

Persentasenya akan meningkat menjadi 3% ekspor AS setelah dua tahun, dan 5% setelah tiga tahun. Setelah tiga tahun, 3% ekspor AS harus dikirim menggunakan kapal buatan Amerika.

Setelah tujuh tahun, pembatasan tersebut akan mengharuskan setidaknya 15% barang AS diangkut menggunakan kapal berbendera AS, dan 5% diangkut dengan kapal buatan Amerika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper