Surplus Perdagangan Jepang dengan AS
Surplus perdagangan Jepang dengan AS adalah ¥477 miliar pada Januari. Ekspor otomotif ke AS melonjak 21,8% pada bulan tersebut.
Ekspor mobil merupakan komponen penting bagi perekonomian Jepang, terutama pada saat inflasi tampaknya membatasi konsumsi domestik. Jepang dapat terkena dampak langsung dari tarif terhadap pengirimannya serta dampak tidak langsung dari kenaikan bea masuk impor yang berasal dari Meksiko dan Kanada, yang keduanya merupakan lokasi pabrik milik produsen mobil Jepang.
Ancaman tarif terus meningkat bahkan setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba berjanji pada pertemuan puncak pertamanya dengan Trump awal bulan ini bahwa perusahaan-perusahaan Jepang akan meningkatkan investasi ke AS.
Data dari Asosiasi Produsen Mobil Jepang menunjukkan bahwa pada 2023, produsen mobil Jepang memproduksi 3,3 juta mobil di AS, dua kali lipat dari 1,5 juta mobil yang mereka ekspor ke negara tersebut.
Yen rata-rata berada pada level 157,20 per dolar pada bulan Januari, 9,2% lebih lemah dibandingkan tahun sebelumnya, kata Kementerian Keuangan. Di masa lalu, Trump mengkritik melemahnya yen karena memicu defisit perdagangan AS dengan Jepang.
Adapun, sejak awal masa jabatan keduanya pada akhir Januari, Trump belum mengangkat masalah ini – bahkan ketika dia bertemu langsung dengan Ishiba di Washington.
Nilai yen yang murah merupakan masalah bagi konsumen dan bisnis Jepang karena meningkatkan biaya impor energi dan makanan. Mata uang Jepang tetap lemah bahkan ketika Bank of Japan telah mengurangi kebijakan moneter yang longgar selama setahun terakhir dengan serangkaian kenaikan suku bunga secara bertahap.
Pemerintah telah menambahkan bantuan tunai untuk rumah tangga berpendapatan rendah untuk membantu mereka mengatasi krisis biaya hidup.
“Jika AS benar-benar mengenakan tarif 25% pada mobil pada 2 April, saya pikir dampaknya terhadap perekonomian Jepang akan signifikan. Pemerintahan Trump menyerukan agar lebih banyak pabrik dibangun di AS, yang dapat menyebabkan basis produksi Jepang berkurang," ujar Minami.