Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) senilai US$76,81 per barel pada Januari 2025 atau naik US$5,20 per barel dari bulan sebelumnya senilai US$71,61 per barel.
Penetapan ICP Januari 2025 dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 59.K/MG.01/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia untuk bulan Januari 2025 yang dikeluarkan pada 12 Februari 2025.
Plh. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Muhammad Rizwi JH mengatakan, kenaikan harga minyak mentah Indonesia dipengaruhi harga minyak global.
“Peningkatan ICP Januari 2025 seiring dengan peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang dipengaruhi oleh optimisme pasar setelah Tiongkok mengumumkan rencana untuk melanjutkan penurunan suku bunga dan tambahan stimulus fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Rizwi melalui siaran pers, dikutip Sabtu (15/2/2025).
Dia menerangkan, proyeksi OPEC terhadap permintaan minyak mentah global pada 2025 akan tumbuh sebesar 1,45 juta barel per hari, mencapai 105,2 juta barel per hari.
Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari China, kebutuhan bahan bakar transportasi, dan margin kilang petrokimia yang lebih tinggi.
Baca Juga
Tak hanya itu, cuaca musim dingin yang ekstrem dan suhu yang sangat dingin di belahan bumi bagian utara juga turut meningkatkan permintaan bahan bakar pemanas ruangan dan berpotensi mempengaruhi produksi migas hulu.
“Kekhawatiran pasar akan pengetatan supply dan demand minyak mentah dunia, menyusul penerapan pengetatan sanksi yang lebih luas atas minyak mentah Rusia dan Iran, serta pengenaan sanksi lebih lanjut dari AS dan Eropa atas kapal tanker yang membawa minyak mentah Rusia, turut memengaruhi harga minyak mentah global,” jelasnya.
Berdasarkan laporan mingguan dari Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat, stok minyak mentah AS pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 500.000 barel menjadi 415,1 juta barel dibandingkan dengan stok pada akhir bulan sebelumnya.
Melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat juga turut memengaruhi kenaikan ICP karena membuat investasi berbasis dolar menjadi lebih menarik.
Di kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga disebabkan oleh peningkatan tingkat pengolahan minyak mentah pada kilang milik pemerintah China, yang terjadi seiring dengan lonjakan margin kilang, sementara kilang swasta mengalami kesulitan akibat dampak sanksi dari Amerika Serikat.
“Di samping itu, terdapat peningkatan permintaan minyak mentah dari Timur Tengah, bersamaan dengan pengenaan sanksi yang lebih luas terhadap minyak mentah Rusia dan Iran. Hal ini terkonfirmasi dengan kenaikan official selling price minyak mentah Arab Saudi yang diekspor ke Asia sebesar US$0,40 -US$0,60 per barel,” pungkasnya.
Berikut harga rata-rata minyak mentah utama Januari 2025:
- Dated Brent naik dari US$73,94/barel menjadi US$79,23/barel
- WTI (Nymex) naik dari US$69,70/barel menjadi US$75,10/barel
- Brent (ICE) naik dari US$73,13/barel menjadi US$78,35/barel
- Basket OPEC naik dari USD73,00/barel menjadi US$79,50/barel