Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelabuhan Impor Pindah ke Indonesia Timur, Kemenperin: Pangkas Ketergantungan

Kemenperin mengungkap strategi tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada impor barang jadi, serta mengoptimalkan produk lokal di pasar dalam negeri.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Perkuat Perekonomian Daerah

Menurut dia, pengalihan pelabuhan ini adalah upaya untuk merestrukturisasi perekonomian Indonesia agar lebih berkelanjutan dan tidak hanya bergantung pada impor barang. 

Dengan mengalihkan pusat-pusat impor ke wilayah timur Indonesia, diharapkan dapat memperkuat perekonomian daerah dan menciptakan pemerataan pembangunan.

Kendati demikian, kebijakan ini mendapat tantangan, terutama dari para importir yang beranggapan bahwa pemindahan pelabuhan akan meningkatkan biaya pengiriman. 

“Yang menentang mungkin importir, karena jauh. Tapi ini bagian dari upaya untuk menekan biaya dan mendorong pemerataan ekonomi,” ujar Eko.

Namun, Eko optimistis bahwa meskipun ada tantangan di awal, manfaat jangka panjangnya akan lebih besar. Pembangunan pusat ekonomi baru di timur Indonesia dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang investasi. Selain itu, pengalihan pelabuhan ini juga diyakini akan mempercepat distribusi barang ke seluruh Indonesia, dengan biaya logistik yang lebih efisien.

Untuk diketahui, rencana pemindahan pintu masuk barang impor sebelumnya sempat mencuat pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Kala itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sepakat untuk memindahkan pintu masuk tujuh komoditas impor agar tidak terjadi penumpukan barang di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Tanjung Perak, Surabaya. 

Tujuh komoditas itu yakni tekstil dan produk tekstil, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, keramik, elektronik, alas kaki, kosmetik, dan barang tekstil sudah jadi lainnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper