Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Sasaran Tarif Trump Selanjutnya, Uni Eropa Beri Peringatan Keras

Uni Eropa (UE) akan mengambil tindakan balasan jika Presiden AS, Donald Trump, mengenakan tarif terhadap barang dari Benua Biru.
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach

“Penting bagi kita untuk tidak memecah belah dunia dengan berbagai hambatan tarif,” kata Scholz pada hari Minggu setelah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Inggris. 

Dia juga mengatakan, UE adalah wilayah ekonomi yang kuat dan mempunyai tindakannya sendiri.

Sebaliknya, Menteri Keuangan Jerman Jörg Kukies mendesak masyarakat Eropa untuk tetap tenang dan melanjutkan.

“Seseorang tidak boleh bereaksi terhadap keputusan pertama dengan panik, tetapi melihatnya sebagai awal dari negosiasi dan bukan sebagai akhir,” katanya seperti dikutip oleh Frankfurter Allgemeine Zeitung selama perjalanan ke Teluk Persia pada hari Minggu.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani memilih nada hati-hati. Dalam unggahannya di X, Tajani mengatakan perang tarif tidak baik bagi siapa pun.

"Kami memiliki ide dan strategi untuk melindungi perusahaan kami dengan Italia menjadi duta terbaik UE dalam dialog dengan Washington," katanya.

Sementara itu, ketua komite perdagangan internasional Parlemen Eropa, Bernd Lange, menggambarkan tarif Trump sebagai pelanggaran hukum internasional. 

"UE sekarang harus bersiap untuk mempertahankan kepentingan ekonomi kami 1:1,” katanya.

Lange juga menyerukan Brussels untuk menstabilkan dan segera memperluas hubungan perdagangan dengan negara-negara lain.

Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, mengeluarkan pesan video pada Sabtu (1/2/2025) yang memberitahu masyarakat bahwa ada alasan untuk khawatir tetapi tidak perlu takut setelah menyebutkan perkembangan terkini termasuk imigrasi tidak teratur, perang Rusia di Ukraina dan ancaman tarif Trump.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper