Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah resmi memulai implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada hari ini, Senin (6/1/2025), sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tampak mulai sibuk memproduksi ribuan porsi makanan per hari.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa setidaknya saat ini terdapat 190 SPPG yang tersebar di 26 Provinsi di Indonesia. Salah satunya yakni SPPG Lanud Halim Perdanakusuma.
Dia menjelaskan, dalam sehari tiap SPPG di bidik memproduksi 3.000 porsi makanan. Dengan demikian, secara keseluruhan pemerintah memproduksi setidaknya 570.000 porsi.
"Kalau ada 190 dapur dengan rata-rata [memproduksi sebanyak] 3.000 [porsi per hari], berarti dalam sehari lebih 500.000 porsi,” kata Budi saat ditemui di Dapur MBG Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (6/1/2025).
Namun demikian, SPPG Lanud Halim Perdanakusuma sendiri pada hari pertama implementasi program MBG hanya memproduksi sebanyak 1.500 porsi yang dibagikan ke sejumlah sekolah di wilayah Halim.
Baca Juga
Chef Profesional dari Unit Pelayanan Mitra Lanud Halim Perdana Kusuma Jonny Kusuma Hadi menjelaskan porsi itu bakal dieskalasi hingga tembus 3.800 porsi.
"Kalau per hari ini produksi 1.500 porsi, besok 3.000 porsi selanjutnya 3.800 porsi," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Bisnis, SPPG Lanud Halim Perdanakusuma membagi proses pengiriman makanan ke dalam 2 sesi. Pada sesi pertama MBG didistribusikan pada pukul 07.00 WIB, sedangkan sesi kedua dikirim pada pukul 11.00 WIB.
Petugas SPPG Lanud Halim Perdanakusuma, Setya menjelaskan waktu produksi makanan dilakukan sejak pukul 02.00 WIB dini hari hingga pukul 11.00 WIB.
Adapun, proses produksi MBG dilakukan setiap hari kerja mulai dari hari Senin hingga Jumat. Dengan demikian, siswa yang memiliki jadwal belajar mengajar atau ekstrakurikuler di hari Sabtu tidak bakal mendapat porsi MBG.
"untuk start masak kita dari jam 02.00 pagi, karena kita kejar pengantaran di jam 07.00 pagi dan pengantaran kedua di jam 11.00 siang," jelasnya.
Setya menjelaskan saat ini total kru SPPG diperkirakan mencapai 30-40 orang. Di mana, apabila porsi produksi dinaikkan, maka pihak SPPG bakal merekrut sejumlah tenaga kerja baru.
"Nanti porsi tambah lagi, kurang lebih 8 sekolah yang 3.000 porsi itu, untuk ke depannya di tambah lagi," ungkapnya.