Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Hemat Rp3,6 Triliun usai Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas

Presiden Prabowo telah meminta kementerian/lembaga melakukan penghematan perjalanan dinas, tetapi juga paket rapat dan sejenisnya.
Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu)/kemenkeu.go.id
Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu)/kemenkeu.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mencatat terjadi penghematan anggaran usai diterapkan pemangkasan biaya perjalanan dinas kementerian/lembaga pada November 2024.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatawarta menjelaskan notabenenya Presiden Prabowo Subianto bukan hanya meminta kementerian/lembaga melakukan penghematan perjalanan dinas, tetapi juga paket rapat dan sejenisnya.

"Dari catatan teman-teman di perbendaharaan, sejauh ini kita menghemat Rp3,6 triliun," ungkap Isa dalam konferensi pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para menteri dan kepala lembaga untuk melakukan penghematan berupa pemangkasan anggaran perjalanan dinas ASN paling sedikit 50% mulai 7 November 2024.

Dalam Surat Edaran Menteri Keuangan nomor S-1023/MK.02/2024, Sri Mulyani tidak menjelaskan alasan maupun peruntukkan anggaran yang harus dipangkas.

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan edaran yang terbit atas arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka menyediakan dukungan anggaran pada pemerintahan baru.

"Ini transisi pemerintahan kan tidak mudah karena ada transisi kelembagaan baru. Kemudian ada juga nanti bagaimana APBN yang didesain tahun ini untuk tahun depan juga harus bisa support program-program prioritas Bapak Presiden," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (12/11/2024).

Susi menjelaskan arahan untuk efisiensi perjalanan dinas bukan hanya terjadi baru-baru ini, tetapi sudah beberapa kali diminta oleh bendahara negara sebelumnya.

Menurutnya, pemangkasan belanja perjalanan dinas yang dilakukan pada kuartal terakhir 2024 ini tidak akan berimbas pada kinerja belanja pemerintah karena bukan belanja barang modal yang dihemat.

Sementara belanja pemerintah khususnya barang-barang modal yang umumnya dilakukan pada akhir tahun, akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper