Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Tepis Kabar Impor 1 Juta Ton Beras dari India Tahun Ini

Bulog menegaskan hingga saat ini belum ada penugasan untuk importasi beras hingga 1 juta ton dari India
Ilustrasi beras
Ilustrasi beras

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Bulog menyebut pihaknya hingga saat ini belum mendapat penugasan untuk mendatangkan 1 juta ton beras impor tahun ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyusul adanya pemberitaan media India yang menyebut bahwa kedua negara telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendatangkan 1 juta ton beras ke Indonesia.

“Terkait [pemberitaan] media India, kami tidak bisa mengonfirmasi. Namun kami sampaikan bahwa 2025 belum ada penugasan ke Bulog untuk importasi beras,” kata Suyamto kepada Bisnis, Jumat (3/1/2025).

Adapun, Suyamto mengungkap bahwa posisi stok beras yang dikuasai Perum Bulog saat ii mencapai 2 juta ton. Stok yang ada tersebut diklaim sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran seperti bantuan pangan, SPHP beras, serta kebutuhan pemerintah lainnya.

Menurutnya, stok yang ada akan semakin kuat dengan pengadaan dalam negeri pada panen raya yang diprediksi akan berlangsung mulai akhir Februari 2025.

Dalam catatan Bisnis, sejumlah media di India mengabarkan bahwa India akan melakukan importasi beras sebanyak 1 juta ton. Importasi ini dilakukan seiring ditandatanganinya perjanjian kerja sama antar kedua negara.

Menteri Pertanian India Shivraj Singh Chauhan, dalam laporan Money Control menyampaikan, langkah tersebut akan membantu petani di negaranya mendapat harga yang lebih baik untuk hasil panen mereka.

“Pemerintah India telah menandatangani perjanjian dengan Indonesia untuk mengekspor 10 lakh metrik ton beras putih non-basmati,” kata Chouhan dalam konferensi pers pada 1 Januari 2025, melansir Money Control, Jumat (3/1/2025).

Sementara itu, Hindustan Times melaporkan bahwa India akan mengekspor 1 juta ton beras putih non-basmati ke Indonesia setiap tahun selama empat tahun. 

Langkah ini menyusul melonjaknya persediaan beras di India dan produksi beras Indonesia yang diprediksi turun 2,43% menjadi 30,34 juta ton di 2024, imbas musim kemarau yang lebih panjang dibanding 2023.

Hindustan Times menyebut, Kementerian Kerjasama yang dipimpin oleh Amit Shah mengadakan kesepakatan dengan Kementerian Perdagangan Indonesia untuk mengirimkan pasokan melalui National Cooperative Exports Limited, sebuah perusahaan nasional yang didirikan tahun lalu oleh pemerintah India.

“Koperasi India akan mendapatkan beras putih dari pasar terbuka melalui penawaran terbuka dari koperasi,” kata seorang pejabat, mengutip Hindustan Times, Jumat (3/1/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper