Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dia mengatakan pemerintah dengan PT Pertamina (persero) juga memastikan pasokan BBM ke daerah tertinggal sampai daerah terluar tidak menghadapi masalah selama Nataru.
"Stok ketersediaan BBM bisa sampai 20 hingga 21 hari," kata Bahlil melalui keterangan resmi dikutip Minggu (15/12/2024).
Berdasarkan data Pertamina, ketahanan stok BBM nasional hingga per 12 Desember 2024 meliputi pertalite dengan coverage day selama 18,47 hari, pertamax 20,58 hari, pertamax turbo 32,60 hari, solar 16,75 hari, pertamax dex 36,93 hari, dan avtur 32,11 hari.
Bahlil pun menegaskan ketersedian pasokan BBM tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Nataru saja, melainkan menjaga aktivitas perekonomian terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan, seperti nelayan hingga petani.
Kendati, kata Bahlil, pemerintah tengah berupaya meningkatkan produksi dan coverage day BBM nasional melalui pelaksanaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang digarap oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KBP).
Baca Juga
Dari hasil pengecekan, Bahlil mengungkapkan perkembangan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) itu belum sesuai dengan target yang ditetapkan. Untuk itu, pemerintah mendorong untuk terus melakukan percepatan penyelesaian.
"Tadi saya lihat tinggal minornya dan progres pekerjaannya itu sudah mencapai 91%. Saya akui berdasarkan presentasi dari teman-teman pertamina itu ada terjadi defisit progres. Namun saya sudah minta kepada mereka dipercepat, awalnya bulan September [2025], tapi saya minta dimajukan dengan cara apapun agar bisa menuju ketahanan energi," ungkapnya.
Bahlil menilai keberadaan RDMP Balikpapan sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan energi sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang dituangkan dalam program Asta Cita. Menurut Bahlil, pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan akan menggenjot produksi minyak nasional.
Dia menyebut penambahan kilang ini akan bisa menghasilkan produksi minyak jadi sebesar 100.000 barel per hari.
"Dulunya 260.000 barel per hari, sekarang tinggal nambah 100.000 barel per hari. Jadi totalnya 360.000 barel per hari. Ini kalau bisa kita selesaikan dalam waktu cepat, maka akan mengurangi impor kita," tutup Bahlil.