Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penumpang Pesawat Turun Oktober 2024, Imbas Tiket Mahal?

Jumlah penumpang pesawat baik domestik maupun internasional kompak mengalami penurunan secara bulanan (mtm) pada Oktober 2024. Apa penyebabnya?
Pesawat Citilink (atas) saat akan mendarat dan pesawat Garuda Indonesia yang akan lepas landas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pesawat Citilink (atas) saat akan mendarat dan pesawat Garuda Indonesia yang akan lepas landas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah penumpang pesawat baik domestik maupun internasional kompak mengalami penurunan secara bulanan (mtm) pada Oktober 2024. 

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan jumlah penumpang angkutan udara domestik dan internasional mengalami penurunan secara bulanan masing-masing sebesar 1,87% dan 2,22%. 

“Penurunan jumlah penumpang angkutan udara Oktober 2024 karena memasuki masa low season dan harga tiket pesawat yang masih tinggi,” kata Amalia dalam rilis resmi BPS, Senin (2/12/2024). 

BPS mencatat selama Oktober 2024, jumlah penumpang angkutan udara domestik mencapai 5,3 juta orang, mengalami penurunan 1,87% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Sepanjang Januari hingga Oktober 2024 (year-to-date), jumlah penumpang domestik mencapai 52,8 juta orang, naik 1,94% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat sebanyak 51,8 juta orang.  

Untuk penumpang internasional, jumlahnya pada Oktober 2024 mencapai 1,7 juta orang, turun 2,22% dibandingkan September 2024. Namun, secara year-to-date, total penumpang internasional mencapai 15,7 juta orang, meningkat signifikan sebesar 22,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut melalui angkutan udara domestik pada Oktober 2024 tercatat sebanyak 55,6 ribu ton, naik 3,73% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Sepanjang Januari–Oktober 2024, jumlah barang yang diangkut mencapai 546,7 ribu ton, meningkat 8,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper