Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan berencana menggandeng investor swasta baik domestik maupun asing untuk proyek jumbo Giant Sea Wall.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan proyek tersebut membutuhkan investasi jumbo. Namun, Indonesia memiliki keterbatasan pembiayaan baik dari APBN maupun investasi.
“Proyek ini jangka panjang, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga sekali lagi saya mengundang keterpanggilan putra-putri Bangsa untuk bisa berinvestasi,” kata AHY di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
AHY mengaku pihaknya masih akan mempelajari dan menyusun rencana jangka panjang pembangunan Giant Sea Wall sembari menyelesaikan tanggul-tanggul sementara di pesisir Jakarta.
“[Kita] selalu dihadapkan pada keterbatasan anggaran baik APBN maupun sumber lainnya. Nanti kita bangun ketertarikan itu dari berbagai potensial investor baik dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, giant sea wall masuk dalam salah satu proyek strategis era Prabowo Subianto. Staf Ahli Menteri PU Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja menuturkan pembangunan IKN dan giant sea wall itu merupakan dua dari 53 agenda yang dilakukan untuk mendukung program unggulan kementerian dan lembaga lainnya.
Baca Juga
“Ini yang dimasukkan dalam menu quick win-nya PU 2024-2025. Ada giant sea wall ya, IKN juga masih dalam menu,” tuturnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dalam paparan yang dibagikan, saat ini program giant sea wall tengah masuk dalam tahap review desain dan persiapan konstruksi. Di mana, proyek ini diinisiasi untuk mengatasi masalah penurunan muka tanah khususnya di wilayah Pantai Utara Jawa.