Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadikan penyesuaian harga tiket pesawat sebagai salah satu program quick wins. Program ini diharapkan dapat membuat harga tiket pesawat lebih terjangkau bagi masyarakat.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, program ini dilakukan melalui kolaborasi antarkementerian/lembaga lainnya, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, dan maskapai penerbangan.
“Quick win yang ketiga yakni penyesuaian harga tiket pesawat terjangkau. Dilakukan dengan kolaborasi dengan kementerian lembaga lainnya untuk penanganan secara komprehensif,” kata Widiyanti dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (20/11/2024).
Terkait program ini, Widiyanti mengatakan, kementerian/lembaga terkait sudah melakukan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pekan lalu. Rapat tersebut dihadiri oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan kementerian di bawahnya, serta Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Kementerian Perhubungan.
Dalam waktu dekat, dia menyebut bahwa pemerintah akan mengusahakan untuk mencari solusi terkait penurunan harga tiket pesawat. Apalagi, penurunan harga tiket pesawat sebelumnya sempat dibahas dalam pemerintahan sebelumnya.
Apabila penurunan harga tiket pesawat belum bisa dilakukan secara menyeluruh, dia mengharapkan agar dalam jangka pendek, harga tiket pesawat bisa turun pada saat momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Baca Juga
“Setidaknya bila belum bisa dapat dilakukan penurunan secara menyeluruh, diusahakan turun dalam waktu jangka pendek atau momen yang bermanfaat bagi masyarakat seperti Nataru yang akan terjadi dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.
Selain penyesuaian harga tiket pesawat, Kemenpar juga memiliki tiga program quick win lainnya. Ketiga program itu adalah intensifikasi program bangga berwisata di Indonesia (BBWI) melalui kampanye, integrasi paket wisata, efisiensi biaya transportasi dan peningkatan daya saing destinasi misalnya melalui pembentukan Satgas Wisata Bersih di Destinasi Wisata.
Kemudian, Tourism 5.0: Pemasaran dan Calendar of Events, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelaku usaha melalui kolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan.