Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjanjian Indonesia Canada (ICA) CEPA Selesai secara Substansi, Ini Isinya

Perundingan ICA CEPA secara substansi telah selesai dan akan diresmikan pada 2 Desember 2024. Peningkatan kerja sama akan difokuskan di empat sektor.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kanan) menyampaikan pandangannya saat ASEAN-Canada Summit pada KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2023). / ANTARA FOTO-Media Center KTT ASEAN 2023-Rommy Pujianto-foc.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kanan) menyampaikan pandangannya saat ASEAN-Canada Summit pada KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2023). / ANTARA FOTO-Media Center KTT ASEAN 2023-Rommy Pujianto-foc.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership/ ICA-CEPA) telah selesai secara substansi.

Hal itu Airlangga sampaikan tatkala mendampingi Presiden Prabowo Subianto pada acara Pertemuan Bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di sela-sela rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi–Asia Pacific Economic Cooperation (KTT-APEC) di Lima, Peru, Jumat (15/11/2024) waktu setempat.

"Perundingan ICA CEPA secara substansi telah selesai [substantially concluded]," terang Airlangga.

Sesuai rencana, kata Airlangga, penandatanganan Joint Ministerial Statement yang menandakan berakhirnya negosiasi ICA CEPA, dijadwalkan akan berlangsung pada 2 Desember 2024 pada saat kunjungan Menteri Perdagangan Kanada Mary Ng ke Jakarta.

Kendati demikian, masih ada beberapa chapter yang masih perlu finalisasi kesepakatan bersama kedua negara.

Airlangga juga menyebut pada kesempatan pertemuan bilateral tersebut, Indonesia mendorong peningkatan kemitraan dengan Kanada, utamanya pada empat sektor.

Pertama, mineral kritis untuk mengoptimalkan investasi di industri hilir nikel untuk kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Airlangga, kemitraan ini akan meningkatkan penciptaan nilai dan lapangan kerja serta berkontribusi dalam mencapai tujuan zero emission.

Kedua, Ketahanan dan Swasembada Pangan untuk memastikan makanan yang bergizi, serta mengurangi stunting di Indonesia.  Airlangga mengatakan bahwa Prabowo menawarkan Kanada untuk bekerja sama di sektor pertanian dan akuakultur melalui integrasi teknologi dan inovasi pertanian.

Ketiga, pada sektor ketahanan energi Indonesia menawarkan kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas inovasi demi masa depan energi yang lebih bersih dan tangguh. Hal ini juga untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai zero emission 2060, dengan nilai investasi sebesar US$1 triliun.

Keempat, pertahanan di mana di tengah meningkatnya ketegangan regional, Indonesia berharap kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Kanada dapat ditingkatkan untuk penanggulangan terorisme, dukungan logistik, dan pengembangan industri pertahanan kedua negara.

Prabowo pun menyampaikan apresiasi atas kemajuan signifikan perundingan ICA-CEPA, yang menandai CEPA pertama Indonesia di Amerika Utara.

"Perjanjian ini akan membuka peluang untuk meningkatkan perdagangan di sektor pertanian, manufaktur, dan serta memperkuat rantai pasok," kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo mengharapkan dukungan Kanada untuk isu Palestina, utamanya untuk terus melanjutkan dukungan finansial. Dia juga meminta Kanada mengakui kenegaraan Palestina untuk memajukan Solusi Dua Negara dan perdamaian yang komprehensif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper