Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Ikhtiar Mengungkit Produksi hingga Jalan Keluar demi Peternak Sapi Perah

Ikhtiar Mengungkit Produksi hingga Jalan Keluar demi Peternak Sapi Perah menjadi berita pilihan redaksi Bisnisindonesia.id dalam Top 5 News.
Pompa angguk atau pump unit beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama
Pompa angguk atau pump unit beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama

Bisnis, JAKARTA—Blok Rokan menjadi salah satu ladang minyak subur dengan cadangan paling besar yang pernah ditemukan di Indonesia, bahkan kontribusinya saat ini masih sekitar 25% terhadap total produksi nasional.

Sejalan dengan itu, berbagai cara dilakukan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk dapat meningkatkan produksi minyak wilayah kerja (WK) Rokan, mulai dari penerapan teknologi pengurasan minyak lanjutan (enhanced oil recovery/EOR), mempercepat kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi nonkonvensional (MNK), hingga mengoptimalkan transformasi digital dan penggunaan teknologi artificial intelligence (AI). Berita tersebut merupakan satu dari lima berita pilihan redaksi Bisnisindonesia.id, Selasa (12/11/2024). Berikut ulasan singkatnya.

Ikhtiar Mengungkit Produksi Rokan dengan Transformasi Digital

Blok yang memiliki luas 6.400 kilometer ini memiliki 96 lapangan, dengan tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Cadangan minyak yang dimiliki Blok Rokan yang berlokasi di Provinsi Riau itu disebut-sebut mencapai 500 juta hingga 1,5 miliar barrel of oil equivalent.

Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak dalam bidang usaha hulu migas di bawah subholding upstream PT Pertamina Hulu Energi, PHR memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memantau kinerja pompa yang ada di sumur migas. Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, membuat pekerjaan di lapangan termonitor dengan baik karena mampu mengidentifikasi pelemahan kinerja pompa 20 hari lebih cepat dari sebelumnya.

Dengan demikian, PHR bisa lebih cepat melakukan perbaikan sehingga mengurangi risiko penurunan produksi, sekaligus bisa mendukung peningkatan produksi dari wilayah kerja yang memiliki lebih dari 11.300 sumur aktif saat ini.

Bagaimana dampak penggunaan teknologi AI terhadap produksi PHR? Simak berita selengkapnya di Bisnisindonesia.id.

Jalan Keluar Demi Peternak Sapi Perah Tak Menjerit Lagi

Pemerintah mulai menggodok sejumlah aturan baru setelah peternak sapi perah di Boyolali dan Pasuruan menjerit akibat hasil produksi susu segar tak diserap industri pengolahan susu.

Pemandangan sejumlah peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah sempat menggaung di linimasa akhir pekan lalu. Sebagai bentuk protes atas tidak terserapnya produksi susu lokal, peternak memutuskan menggelar aksi mandi susu serta membuangnya di daerah berjuluk Kota Susu tersebut.
Laporan Dewan Persusuan Nasional mengungkapkan bahwa saat ini lebih dari 200 susu segar per hari terpaksa harus dibuang karena tidak terserap oleh industri pengolahan. Selain peternak, aksi tersebut juga diikuti oleh para pengepul susu milik sapi perah rakyat.

Kini, pemerintah mulai mengatur langkah memastikan produksi susu sapi dari peternak lokal terserap maksimal. Kementerian Pertanian berencana mewajibkan industri pengolahan susu memanfaatkan produksi susu lokal lewat aturan yang mengikat.
Tersebut nantinya akan diatur dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres). Beleid anyar itu telah disepakati oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Berita selengkapnya bisa diakses di Bisnisindonesia.id.

Penggunaan Anggaran Proyek Infrastruktur Nasional Bakal Diperketat

Kementerian Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan bakal mulai mengimplementasi manajemen risiko pembangunan nasional di bidang infrastruktur secara ketat.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara optimal dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dilakukan secara efisien dan tepat sasaran. Pembangunan infrastruktur harus berdampak untuk peningkatan kesejahteraan rakyat sehingga dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

Terkait manajemen risiko, AHY turut menjelaskan bahwa pihaknya menemui trilema pembangunan infrastruktur, trilema antara atensi, utilitas, dan juga keberlanjutan. Saat ini pembangunan infrastruktur dihadapkan pada tantangan dan perbaikan dalam pembangunan infrastruktur, yaitu isu pengadaan lahan, integrasi data dan perencanaan, pembiayaan yang belum optimal, kualitas pembangunan, ketersediaan dan pemerataan.
Berita selengkapnya tentang anggaran di bidang infrastruktur bisa diakses melalui tautan yang tersedia.

Medco (MEDC), Astra (ASII) hingga Vale Indonesia (INCO) Unjuk Strategi Krisis Iklim di COP 29

Risiko krisis iklim menjadi hal tak terpisahkan dalam pertemuan para pihak (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan sehingga sejumlah korporasi dari Tanah Air mulai dari PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Astra International Tbk. (ASII) hingga PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memamerkan strateginya.

Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) Amri Siahaan dalam paparannya di CEO Dialogue on Climate Action pada Senin (11/11/2024) waktu setempat mengemukakan sejumlah komitmen. Komitmen terhadap krisis iklim menyentuh aspek penurunan emisi dari kegiatan bisnis, transisi menuju portofolio energi dengan karbon rendah, dan pengelolaan risiko dengan cara baru.

Adapun, perusahaan mencanangkan target pada 2020 berupa penurunan emisi karbon sebesar 20% pada 2025 dan 30% pada 2030. kemudian, target penurunan emisi metana sebesar 25% pada 2025 dan 37% pada 2030. Terakhir, bauran energi bersih mencapai 26% pada 2025 dan 30% pada 2030. Untuk dua target pertama, menurutnya, perusahaan telah merealisasikan pencapaian 2 tahun lebih awal dan terus berupaya mendorong inisiatif agar target pada 2030 tercapai.

Perusahaan pun menggunakan teknologi dan praktik terbaik yang mencakup penurunan gas pembakaran atau flaring, penggunaan sumber energi bersih pada aktivitas bisnis, dan mengeksplorasi penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture storage/CCS).

Langkah ini menjadi penting karena perusahaan menggambarkan transisi energi melalui bisnis minyak dan gas bumi, energi bersih, dan pertambangan batu bara. Simak ulasan strategi sejumlah perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan iklim di Bisnisindonesia.id.

Indonesia dan Kanada Selesaikan Seluruh Isu Perundingan CEPA

Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC CEPA) ditutup dengan keberhasilan tim perunding Indonesia dan Kanada dalam   menyelesaikan seluruh teks isu runding. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono, sekaligus Ketua Delegasi Indonesia, saat menutup perundingan, Jumat (8/11/2024).

Putaran ke-10 IC CEPA berlangsung selama 5 hari, 4—8 November 2024, di Bandung, Jawa Barat. Djatmiko mengungkapkan, terselesaikannya keseluruhan teks isu runding menjadikan putaran ke-10 sebagai tonggak penting perundingan.

Hal tersebut juga menandakan bahwa perundingan telah mencapai kesepakatan substansial untuk seluruh isu runding. Bagaimana potret manfaat IC CEPA bagi Indonesia? Berita selengkapnya bisa diakses melalui tautan yang tersedia.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper