Bisnis.com, TANGERANG — Emiten makanan minuman, Mayora Group memacu ekspor produk cokelat hingga biskuit ke Palestina, di tengah konflik yang masih mencuat antara Palestina-Israel.
Direktur utama PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) Andre Sukendra Atmadja mengatakan bahwa ekspor yang dilakukan perusahaan ke Palestina sudah berlangsung hampir satu tahun.
Dia pun mengaku bahwa cokelat, kopi, hingga biskuit merupakan produk yang mendominasi ekspor Mayora Group ke Palestina.
“[Produk Mayora yang diekspor ke Palestina] kopi, snack, wafer, coklat, biskuit, banyak, [ini] sudah hampir setahun,” kata Andre seusai acara Pelepasan Kontainer Ekspor Mayora Group ke-400.000 dengan Tujuan 15 Negara di Cikupa, Tangerang, Selasa (5/11/2024).
Meski konflik Israel-Palestina terus mencuat, Andre menuturkan bahwa penjualan produk ekspor Mayora Group ke Palestina juga menunjukkan peningkatan.
“Penjualannya naik terus, hampir setahunan terakhir naik terus ke Palestina,” imbuhnya.
Baca Juga
Namun, dia menuturkan bahwa penjualan produk Mayora Group ke Palestina sempat jatuh. Bahkan, perusahaan juga sempat menghentikan sementara ekspor produk ke Palestina dan setelah itu penjualan kembali merangkak naik.
Secara keseluruhan, perusahaan menargetkan penjualan ekspor ke luar negeri di level 15%—20% setiap tahun.
Lebih lanjut, Andre menuturkan bahwa Mayora Group telah membuka 12 negara baru untuk tujuan ekspor pada 2024. Dia menyampaikan bahwa Mayora sudah ekspor kepada 103 negara.
Secara rata-rata, Mayora Group telah ekspor sebesar 48% dari total pendapatan perusahaan senilai Rp50 triliun. “Itu menjadikan Mayora pengekspor produk dengan merek Indonesia yang terbesar,” imbuhnya.
Andre menambahkan bahwa Mayora juga sudah menjadi pemimpin pasar (market leader) di beberapa negara, seperti di Filipina hingga Thailand.
“Kami ingin membuktikan ke dunia, kita ini sanggup bersaing dengan kalian, kita bisa menciptakan dan menjadi market leader. Kami berharap kita bisa mengangkat harkat martabat Indonesia di mata dunia,” pungkasnya.