Bisnis.com, TANGERANG — Perusahaan makanan dan minuman (mamin), Mayora Group mengekspor 400.000 kontainer ke-15 negara tujuan, termasuk Palestina.
Presiden Direktur Mayora Group Andre Sukendra Atmadja mengatakan bahwa ekspor produk mamin milik Mayora Group ini tetap meluncur ke Palestina di tengah terjadinya konflik Israel—Palestina.
Andre mengaku bahwa konflik yang terjadi di Palestina tidak menghambat jalur perdagangan, termasuk ekspor Indonesia ke Palestina. Dia juga menuturkan perusahaan mampu mengisi produk makanan dan minuman seperti kopi dan biskuit ke Palestina
“Walaupun sekarang keadaan [Palestina] lagi tidak aman, tetapi tetap perdagangan tetap berjalan. Konsumen tetap terkonsumsi, partner kita di Palestina tetap melakukan operasi penjualan dan berhasil mengisi produk-produk makanan,” kata Andre dalam acara Pelepasan Kontainer Ekspor Mayora Group ke-400.000 dengan Tujuan 15 Negara di Cikupa, Tangerang, Selasa (5/11/2024).
Adapun, 400.000 kontainer yang berisikan mamin milik Mayora Group ini langsung ditujukan ke Palestina tanpa melalui jalur Israel.
Di tengah konflik Palestina—Israel, Andre menyebut bahwa perusahaan tidak mengalami penurunan ekspor.
Baca Juga
“Sementara [eskpor] stabil,” ungkapnya.
Pasalnya, Andre menjelaskan bahwa Palestina merupakan negara tujuan baru yang dibidik perusahaan untuk kegiatan ekspor. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya belum bisa melihat dampak signifikan terhadap ekspor ke Palestina.
“Kita terus mendukung, karena sebetulnya mereka sedang membutuhkan produk,” terangnya.
Adapun, per hari ini, Mayora Group melepas 15 kontainer dengan nilai ekspor mencapai US$1 juta atau Rp15,7 miliar.
Selain Palestina, ekspor Mayora Group untuk 400.000 kontainer ini juga ditujukan untuk Arab Saudi, Bahrain, UAE, Kuwait, Mesir, Madagaskar, Afrika Selatan, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, dan Australia.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa jalur perdagangan ekspor ke Palestina tetap berjalan mulus di tengah konflik yang terjadi antara Palestina—Israel. Namun, Budi tak memungkiri konflik yang masih memanas itu sedikit mengganggu perdagangan ekspor Indonesia ke Palestina.
“Sebenernya nggak ada masalah, ekspor kita berjalan. Walaupun mungkin sekarang, mungkin juga agak sedikit mengganggu. Kalau misalnya tidak ada perang, saya pikir akan lebih banyak lagi ekspornya,” tutur Budi.
Meski begitu, Budi mengaku bangga Indonesia masih bisa melakukan ekspor produk mamin ke Palestina. “Jadi luar biasa ya, kita bisa masuk ke negara yang lagi tidak aman pun kita bisa masuk, apalagi ke negara-negara yang aman, pasti kita akan lebih mudah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi juga menyebut produk makanan besutan Mayora Group telah merajai di sejumlah negara, mulai dari Malaysia, Filipina, hingga Thailand.
“Jadi luar biasa, terima kasih Pak Andre [Presiden Direktur Mayora Group] sudah memberikan kontribusi yang besar buat bangsa negara dan mudah-mudahan ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain, termasuk UMKM,” tandasnya.