Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Nikel Hingga Rumput Laut Bersiap, BKPM Rancang Insentif untuk Pacu Industrialisasi

Mengejar pertumbuhan ekonomi 8%, Kementerian Investasi & Hilirisasi menyiapkan insentif bagi pengusaha yang mempercepat hilirisasi di nikel hingga rumpul laut.
Ilustrasi pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah mempersiapkan insentif-insentif untuk meningkatkan program hilirisasi industri Indonesia baik sektor tambang seperti nikel hingga rumput laut.

Ikhsan Adhi, Ahli Madya Bidang Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ BKPM menuturkan  pihaknya tengah mengkaji sejumlah insentif yang nantinya akan diberikan kepada para pemodal yang berminat terlibat dalam sektor hilirisasi Indonesia.

Dia memaparkan, kajian tersebut dilakukan segera setelah BKPM resmi menerima mandat sebagai instansi leading sector pada bidang hilirisasi industri. Pemberian insentif tersebut dilakukan untuk menggenjot hilirisasi sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto pada kisaran 8%.

"Saat ini memang sedang kami kaji. Setelah menerima mandat sebagai Kementerian Investasi dan Hilirisasi, itu (insentif) menjadi fokus pembahasan kami," jelas Ikhsan usai agenda Coffee Morning: Peranan Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta pada Jumat (1/11/2024).

Salah satu insentif yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk program hilirisasi adalah tax holiday dan tax allowance. Ikhsan menuturkan, insentif tersebut akan diperpanjang masa berlakunya setelah berakhir pada Oktober 2024 lalu.

Adapun, Ikhsan belum dapat memperinci bentuk insentif lain yang akan diberikan kepada para investor nantinya. Hal tersebut karena pihaknya masih terus mengkaji dan memetakan strategi serta tantangan yang dihadapi pada masing-masing sektor.

Dia menambahkan, pemerintah juga terus menggelar forum diskusi bersama para pemangku kepentingan terkait untuk mengetahui kebutuhan masing-masing sektor industri. Hal tersebut agar insentif yang nantinya dikeluarkan akan sesuai dengan model industrinya serta digunakan secara maksimal.

"Kita juga lagi dalam tahap diskusi dan duduk bersama dengan para pelaku soal kebijakan (insentif) apa yang mau kita kasih. Apakah ada kemudahan berusaha yang spesial kita berikan untuk sektor tersebut atau insentif tambahan lainnya," kata Ikhsan.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan pihaknya akan mengutamakan hilirisasi sebagai target jangka pendek kelembagaan. 

Rosan menjelaskan, nomenklatur Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah diperluas menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Dia menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto memang menekankan pentingnya penambahan nilai komoditas-komoditas tujuan hilirisasi. Oleh sebab itu, kementeriannya akan utamakan hilirisasi terlebih dahulu. 

"Kita akan lihat dalam hilirisasi ini added value [penambahan nilai], apa yang bisa kita dorong supaya ini bisa berjalan terlebih dahulu, baik dalam pertambangan, pertunjukan, perikanan dan juga yang lain-lain," ungkap Rosan.

Dia menjelaskan, selama ini fokus hilirisasi masih ke komoditas-komoditas pertambangan seperti nikel. Kendati demikian, sambungnya, Prabowo ingin hilirisasi diperluas sesuai visi misinya. 

Rosan mencontohkan, banyak komoditas unggulan dalam negeri yang sangat mungkin dilakukan hilirisasi seperti rumput laut maupun perikanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper