Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wacana Subsidi BBM Cs Diubah jadi BLT, Kabinet Prabowo Masih Konsolidasi

Pemerintah masih melakukan konsolidasi terkait wacana mengubah skema subsidi energi berbasis komoditas menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, TERNATE - Pemerintah masih melakukan konsolidasi terkait wacana mengubah skema subsidi energi berbasis komoditas menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengatakan, hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah mengenai perubahan skema penyaluran subsidi BBM, listrik, hingga LPG tersebut.

"Masih dikonsolidasikan dan juga ini akan dibahas di sidang kabinet. Jadi bagaimana keputusannya nanti, kalau sudah ada keputusan di sidang kabinet pasti akan disampaikan," ujar Yuliot usai meresmikan penyalur BBM satu harga di Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).

Saat ini, kata Yuliot, pemerintah juga masih mengevaluasi besaran subsidi energi yang bakal diberikan kepada masyarakat.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menuturkan bahwa perseroan belum mendapat arahan dari pemerintah terkait perubahan skema subsidi menjadi BLT.

Namun, kata Riva, Pertamina pada dasarnya siap apabila pemerintah memutuskan untuk mengubah skema subsidi.

"Kami pokoknya siap melaksanakan tugas," kata Riva.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal akan mengganti skema subsidi yang selama ini menyasar ke barang atau komoditas menjadi bantuan langsung tunai.

Dengan opsi tersebut diharapkan penyaluran subsidi energi dapat lebih tepat sasaran. Pasalnya, subsidi energi berbasis komoditas yang diterapkan saat ini dinilai rentan bocor lantaran masih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu.

Dia menuturkan bahwa penyaluran subsidi harus benar-benar dipastikan diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.

"Kita harus berani meneliti dan kalau perlu kita ubah subsidi itu harus kepada langsung keluarga-keluarga yang membutuhkan," kata Prabowo dalam pidato pelantikannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper