Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya menjadi sektor dengan penanaman modal asing terbesar pada Kuartal III/2024.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan sektor tersebut mendapatkan modal asing sebanyak US$3,03 miliar atau setara 19,6% dari total penanaman modal asing (PMN) senilai Rp232,65 triliun.
Di urutan kedua adalah sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi dengan penanaman modal asing sebesar US$2,02 miliar atau setara 13,03% dari total PMA.
Ketiga, ada sektor Pertambangan dengan penanaman modal asing senilai US$1,56 miliar atau setara 10,06% dari total PMA.
Keempat, yaitu sektor Industri Kimia dan Farmasi dengan penanaman modal asing sebesar US$1,3 miliar atau setara 8,39% dari total PMA.
Kelima, adalah sektor Industri Makanan dengan penanaman modal asing senilai US$0,92 miliar atau setara 5,94% dari total PMA.
Baca Juga
"Trennya ini semua alhamdulilah positif ya, dari transportasi, gudang, dan komunikasi," jelas Rosan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Sementara secara total, Rosan mengungkapkan mencatat realisasi investasi pada kuartal II/2024 mencapai Rp431,48 triliun. Realisasi tersebut mencapai 33,36% dari target Rencana Strategis 2024 sebesar Rp1.239,3 triliun dan mencapai 26,15% dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun.
Rosan menjelaskan, capaian realisasi investasi pada kuartal III/2024 tersebut tumbuh 15,24% secara tahunan (year on year/YoY) dan tumbuh 0,72% secara kuartalan (quarter to quarter/QtQ).
Perinciannya, realisasi penanaman modal asing (PMA) kuartal III/2024 tercatat mencapai Rp232,65 triliun, tumbuh 15,92% secara secara tahunan. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencatatkan realisasi sebesar Rp198,83 triliun dengan pertumbuhan sebesar 11,62% secara tahunan.
Lebih lanjut, berdasarkan lokasi, realisasi investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp212,70 triliun, tumbuh 15,92% secara tahunan. Sedangkan investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp218,78 triliun, tumbuh 14,61% secara tahunan.