Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Mogok Bikin Boncos, Boeing Bakal PHK 17.000 Karyawan

Boeing akan melakukan PHK terhadap 17.000 karyawan karena produsen pesawat AS ini terus mengalami kerugian akibat aksi mogok kerja.
Boeing 737 MAX. Dok Boeing
Boeing 737 MAX. Dok Boeing

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 17.000 karyawan atau setara dengan 10% tenaga kerja globalnya.

Melansir Reuters, Sabtu (12/10/2024), langkah ini dilakukan karena perusahaan terus mengalami kerugian akibat aksi mogok kerja yang telah berlangsung lebih dari satu bulan. Aksi mogok ini juga menyebabkan penundaan pengiriman pertama pesawat Boeing 777X selama satu tahun dan kerugian sebesar US$5 miliar pada kuartal III/2024.

CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan kepada karyawan bahwa perampingan yang signifikan diperlukan untuk menyelaraskan postur dengan realitas keuangan perusahaan setelah aksi mogok oleh 33.000 pekerja di Pantai Barat AS yang menghentikan produksi pesawat 737 MAX, 767, dan 777.

“Dalam beberapa bulan ke depan, kami berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja kami sekitar 10%. Pengurangan ini akan mencakup para eksekutif, manajer, dan karyawan,” demikian pesan Ortberg.

Perubahan besar-besaran ini merupakan langkah besar yang dilakukan oleh Ortberg yang baru menjabat pada Agustus 2024. Dia berjanji untuk mengatur ulang hubungan dengan serikat pekerja dan para karyawannya.

Boeing, yang dijadwalkan merilis kinerja kuartal III/2024 pada 23 Oktober mendatang mengatakan dalam rilis terpisah bahwa mereka memperkirakan pendapatan sebesar US$17,8 miliar, kerugian per saham sebesar US$9,97, dan arus kas operasional negatif yang lebih baik dari perkiraan sebesar US$1,3 miliar.

Para analis rata-rata memperkirakan Boeing akan menghasilkan arus kas operasional kuartalan negatif US$3,8 miliar, menurut data LSEG.

Manajer ekuitas Great Hill Capital Thomas Hayes mengatakan bahwa PHK tersebut dapat memberikan tekanan kepada para pekerja untuk mengakhiri pemogokan.

“Para pekerja yang mogok kerja, yang saat ini sedang dirumahkan dan tidak digaji, tidak ingin menjadi pengangguran secara permanen. Saya memperkirakan pemogokan ini akan selesai dalam waktu seminggu karena para pekerja ini tidak ingin menjadi bagian dari 17.000 karyawan yang terkena PHK,” kata Hayes.

Mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penghentian kerja sangat penting bagi Boeing, yang mengajukan tuduhan praktik kerja tidak adil kepada Dewan Hubungan Perburuhan Nasional pada hari Rabu dengan menuduh serikat pekerja gagal melakukan perundingan dengan itikad baik.

Lembaga pemeringkat S&P memperkirakan pemogokan ini merugikan Boeing sebesar US$1 miliar per bulan dan perusahaan ini berisiko kehilangan peringkat kredit layak investasi.

Ortberg juga mengatakan bahwa Boeing telah mengabarkan pelanggan bahwa pengiriman pertama 777X akan dilakukan pada 2026 karena adanya tantangan dalam pengembangan, jeda uji coba penerbangan, dan penghentian pekerjaan.

Boeing telah menghadapi masalah dengan sertifikasi 777X yang secara signifikan menunda peluncuran pesawat tersebut.

“Meskipun bisnis kami menghadapi tantangan jangka pendek, kami membuat keputusan strategis yang penting untuk masa depan kami dan memiliki pandangan yang jelas tentang pekerjaan yang harus kami lakukan untuk memulihkan perusahaan kami,” pungkas Ortberg.

Boeing akan mengakhiri program pesawat kargo 767 pada tahun 2027 setelah menyelesaikan dan mengirimkan 29 pesawat yang dipesan, tetapi mengatakan bahwa produksi pesawat Tanker KC-46A akan terus berlanjut.

Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional (IAM), serikat pekerja yang mewakili para pekerja yang mogok, mengatakan bahwa pengumuman Boeing mengenai pesawat kargo komersial 767 meresahkan dan bahwa mereka akan menilai implikasinya.

IAM juga mengatakan klaim Boeing terhadap serikat pekerja di Dewan Hubungan Perburuhan Nasional sebagai hal yang tidak berdasar.

Presiden IAM Distrik 751 Jon Holden mengatakan dalam pernyataannya bahwa upaya Boeing untuk melakukan tawar-menawar di media tidak akan berhasil dan merugikan proses tawar-menawar. Ia juga menolak untuk bernegosiasi.

Boeing mengatakan sehubungan dengan rencana PHK, mereka akan mengakhiri program merumahkan karyawan yang diumumkan pada bulan September.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper