Bisnis.com, DENPASAR – Dedaunan yang mungkin dianggap tak bernilai ekonomis, nyatanya bisa menjadi lahan untuk meraup cuan. Hasil inovasi Griya Anyar Dewata di Bali menjadi bukti.
Sejak 2018, Griya Anyar Dewata memanfaatkan dedaunan untuk menjadi produk cantik bernilai jual tinggi. Daun-daun tersebut disulap sebagai lukisan alami pada sebuah kain, atau yang biasa disebut ecoprint.
Pemilik Griya Anyar Dewata, Arya Pradipta mengaku awalnya tak menyangka produk yang dihasilkan mampu menarik perhatian dan dikenal masyarakat lokal hingga mancanegara. Terlebih, setelah Griya Anyar Dewata kerap mendapat kesempatan untuk memasarkan produknya di berbagai pameran bergengsi di tingkat nasional.
“Naiknya bahkan saat Covid-19. Dari awal pandemi kami mulai perkenalkan lagi ecoprint itu dari media online, kita sebarkan video dan sebagainya. Baru orang mulai kenal,” ujar Arya dalam tayangan Transformasi Digital hingga Kucuran KUR Genjot UMKM Bali di youtube Bisnis.com, Rabu (9/10/2024).
Berkembangnya bisnis saat pandemi, malah mendorong Griya Anyar Dewata untuk lebih berdampak bagi lingkungan. Arya mengatakan, meningkatnya demand produk ecoprint membuatnya menambah karyawan.
“Kalau dari Griya Anyar Dewata ya ngerasain sih dampaknya (bisnis berkembang saat pandemi). Ya maksudnya kita bisa buka lapangan pekerjaan baru. Misal bisa hire penjahit, pekerjaan ibu rumah tangga untuk bantu produksi, dan lainnya,” katanya.
Baca Juga
Antusiasme tinggi dari masyarakat terhadap produk ecoprint menjadi motivasi besar bagi Arya untuk terus berinovasi. Dirinya pun berharap kesuksesan usahanya tidak hanya terbatas pada aspek finansial saja, melainkan berkontribusi positif pada masyarakat sekitar.
“Kami harus terus mau ngejual produk sebanyak mungkin kalau bisa ke luar negeri. Sekalian kita kenalin bahwa produk Indonesia juga bisa bersaing lho di dunia. Buatan kita juga nggak kalah bagus dengan luar dan semoga bisa membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin. Juga bisa membantu orang-orang sekitar dulu,” pungkas Arya.