Bisnis.com, BATANG - Produsen pipa asal Belanda, Wavin resmi mengoperasikan pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Nantinya, pabrik itu akan mengekspor pipa ke kawasan Asean hingga Australia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, mengatakan nilai investasi yang ditanamkan Wavin di Tanah Air sekitar Rp825 miliar.
"Nilai investasi Wavin sekitar Rp825 miliar, dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 170 orang, karena mereka menggunakan teknologi yang tinggi," ujar Rosan dalam seremoni peresmian Pabrik Wavin di Batang, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024).
Sebagai informasi, produk pipa Wavin telah masuk ke pasar Indonesia sejak 35 tahun silam, namun selama ini masih diimpor. Alhasil, dengan berdirinya pabrik Wavin ini, Indonesia bisa mengurangi impor pipa, bahkan bisa mengekspor pipa ke berbagai negara.
"Wavin sebenarnya sudah ada sejak 35 tahun lalu, tetapi Alhamdulillah akhirnya mereka investasi di sini langsung. Investasi ini tentunya akan sangat baik buat kita, karena mereka juga akan ekspor ke pasar Asean, Australia dan Selandia Baru," lanjut Rosan.
Dia mengatakan, perusahaan induk Wavin yakni Orbia memiliki berbagai lini bisnis selain pipa, alhasil nilai pasar (market value) ditaksir mencapai US$8 miliar atau sekitar Rp124 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS).
Baca Juga
Di lain sisi, Country Director Wavin Indonesia and Asean Johannes Drees menambahkan pabrik Wavin di KIT Batang itu menggunakan teknologi terbaik dan teranyar untuk memproduksi pipa, sehingga bisa mengoptimalkan akses air dan sanitasi di di Indonesia.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan didirkannya pabrik Wavin di KIT Batang, maka perseroan berkomitmen untuk terus melanjutkan investasinya di Indonesia.
"Investasi ini adalah permulaan dari perjalanan Orbia yang lebih besar di Indonesia dan juga di seluruh regional. Kami menantikan kerja sama dengan berbagai mitra di Indonesia untuk pengembangan lebih lanjut," ujar Johannes Drees.
Berdasarkan catatan Bisnis, produsen pipa Wavin pada Oktober 2022 telah memulai pembangunan alias groundbreaking pabrik di kawasan industri Batang, Jawa Tengah. Pabrik tersebut dibangun selama dua tahun di atas lahan seluas 20 hektare, dan kini mulai beroperasi pada Oktober 2024.