Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya perusahaan maskapai anyar BBN Airlines Indonesia ke bisnis penerbangan komersial Indonesia akan dapat mempengaruhi harga tiket di rute yang dilayani.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto menjelaskan masuknya BBN Airlines akan meningkatkan persaingan pasar.
“Jadi dengan bertambahnya supply yaitu BBN yang sementara masih melayani rute tertentu tentu akan mempengaruhi keseimbangan supply dan demand di rute itu,” kata Bayu kepada Bisnis, Kamis (3/10/2024).
Bayu menambahkan jika permintaan tiket pesawat naik seiring dengan bertambahnya pesawat maka keseimbangan harga tiket akan tetap sama. Namun jika permintaan tetap sama dengan penambahan pesawat maka keseimbangan harga dapat turun.
Dengan masuknya BBN Airlines sebagai maskapai komersial baru, menurut Bayu merupakan keputusan manajemen BBN Airlines yang masih melihat potensi pertumbuhan permintaan di rute tersebut.
Seperti yang diketahui, BBN Airlines saat ini telah membuka penerbangan komersial di tiga rute yaitu Jakarta - Surabaya, Jakarta - Balikpapan, serta Jakarta - Denpasar.
Baca Juga
BBN Airline melayani tiga rute penerbangan domestik. Ketiganya adalah penerbangan Cengkareng (CGK)-Surabaya (SUB) sebanyak tujuh kali per minggu sejak 27 September 2024.
Kedua, penerbangan Cengkareng (CGK)-Balikpapan (BPN) mulai beroperasi Senin (30/9) sebanyak tujuh kali per minggu. Kemudian ketiga, penerbangan Cengkareng (CGK)-Denpasar (DPS) mulai Rabu (2/10) sebanyak tujuh kali per minggu.
Sebagai informasi, BBN Airlines merupakan entitas anak dari Avia Solutions Group atau ASG yang bergerak di jasa aircraft, crew, maintenance, and insurance (ACMI), penyewaan pesawat atau charter, dan penerbangan kargo. Maskapai ini juga menawarkan layanan reguler terjadwal.
Adapun, Avia Solutions Group merupakan perusahaan berbasis di Irlandia yang didirikan oleh Gediminas Ziemelis, pengusaha asal Lithuania yang menguasai 59,27% saham Avia Solutions Group dan merupakan ultimate beneficial owner.