Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Akselerasi Proyek Smelter Alumina Mempawah Fase II

MIND ID mengebut pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase II di Mempawah, Kalimantan Barat.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin berbincang mengenai rencana pengembangan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah di Kalimantan Barat dalam acara Coffee Time with May/Bisnis-David Eka Issetiabudi
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin berbincang mengenai rencana pengembangan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah di Kalimantan Barat dalam acara Coffee Time with May/Bisnis-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID mendorong pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan bauksit, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase II di Mempawah, Kalimantan Barat.

Perseroan saat ini tengah mengejar keputusan akhir investasi (final investment decision/FID) SGAR Mempawah Fase II di Kalimantan Barat pada akhir 2024.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, proyek SGAR Fase II akan memilki kapasitas produksi alumina hingga 1 juta ton dan akan terintegrasi dengan smelter aluminium yang direncanakan dibangun dalam waktu bersamaan.

“Ini yang mudah-mudahan bisa menghilangkan impor atau paling tidak mengurangilah. Menekan angka impor serendah-rendahnya,” ujarnya dalam tayangan Coffee Time with May di channel youtube Bisnis.com, yang dikutip Kamis (3/10/2024).

Pengembangan smelter bauksit di Fase II akan menjadikan total kapasitas produksi SGAR Mempawah menjadi 2 juta ton. Adapun, pengembangan smelter aluminium disiapkan kapasitas produksinya mencapai 600.000 ton.

Hendi menjelaskan, dengan begitu total kapasitas produksi aluminium Grup MIND ID sebesar 900.000 ton, dengan tambahan produksi dari smelter aluminium di Kuala Tanjung sebesar 300.000 ton.

Menurutnya, untuk mewujudkan semua rencana itu, tantangannya ialah persoalan klasik terkait pembebasan lahan akses menuju ke areal pertambangan.

Untuk itu, dirinya mengharapkan dukungan pemerintah baik pusat dan daerah agar pihaknya dapat mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra menjelaskan bahwa akhir 2024, pihaknya akan melakukan finalisasi keputusan investasi proyek SGAR Fase II. Dengan demikian, pada 2025 mereka akan masuk ke tahap investasi.

“Harapannya di tahun 2028 SGAR II dengan kapasitas 1 juta ton siap beroperasi,” jelasnya.

Dia melanjutkan, proyek SGAR Fase I dan II total investasinya hampir mencapai US$2 miliar. Perinciannya, untuk Fase I menelan investasi US$941 juta, dan Fase II berkisar US$800 juta hingga US$900 juta, serta pembangunan fasilitas pendukung lainnya, sehingga total mencapai sekitar US$2 miliar.

Diharapkan, pembangunan proyek SGAR Fase II akan rampung pada penghujung 2027 hingga awal 2028. “Selama ini kita masih impor alumina 1,2 juta ton. Sangat masif. Dengan 1 juta yang dihasilkan SGAR, tersisa impor 200.000 ton. Kita mau mandiri.” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper