Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Sebut RI Bisa Ambil Peluang dari Perang Dagang Mobil Listrik China

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menilai Indonesia dapat mengambil peluang dari perselisihan dagang tarif mobil listrik China-Eropa.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, LONDON - Perselisihan dagang terkait tarif kendaraan listrik (EV) China membayangi prospek komoditas logam di pasar global.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, pada tahun ini, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat mulai mengenakan tarif bea masuk yang lebih tinggi terhadap mobil listrik asal China guna mengurangi dominasi produk China.

Menurutnya, gelagat perang dagang tersebut dapat mengubah peta pasar rantai pasok logam bahan baku kendaraan listrik, seperti nikel.

"Jadi ini membuat tentunya, ada pergeseran-pergeseran," ujar Hendi ketika ditemui di sela-sela agenda LME Week 2024 di London, Inggris, Senin (30/9/2024) waktu setempat.

Namun demikian, Hendi menilai Indonesia sebenarnya dapat memanfaatkan peluang dari situasi tersebut untuk menarik investasi industri-industri yang terdampak ke dalam negeri.

Dia mencontohkan, mobil Tesla yang dibuat di China akan dikenakan tarif yang cukup signifikan sehingga susah bersaing dengan produk mobil listrik di negara-negara lain.

"Sebenarnya kita bisa menarik industri yang produknya kena tarif itu, pindah ke Indonesia. Mudah-mudahan itu dapat menjadi basis industrialisasi terhadap sumber daya alam yang kita punya. Kebetulan MIND ID group sudah menjalankan amanah hilirisasi membuat bahan baku untuk industri," tuturnya.

Selain perang dagang mobil listrik, prospek komoditas logam tahun ini juga dibayangi oleh krisis perumahan di China. Hendi menyebut, krisis tersebut membuat permintaan produk olahan nikel, stainless steel melemah.

"Jadi demand-nya kurang bagus, juga ada beberapa produk lain," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper