Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Naik ke 5% Tahun Ini

Naiknya permintaan semikonduktor, yang didorong pertumbuhan pesat kecerdasan buatan, menopang kinerja ekspor sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Asian Development Bank (ADB) menaikkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk kawasan negara-negara berkembang Asia-Pasifik tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut diperkirakan meningkat di tengah permintaan dalam negeri yang solid dan ekspor yang masih kuat. 

ADB dalam Asian Development Outlook (ADO) September 2024, pertumbuhan ekonomi kawasan diperkirakan mencapai 5% pada 2024, lebih tinggi dari proyeksi pada April 2024 yang sebesar 4,9%.

Kepala Ekonom ADB Albert Park menyampaikan bahwa proyeksi ekonomi yang lebih baik mencerminkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan di Asia Timur, Kaukasus dan Asia Tengah, serta Pasifik. 

Dia menjelaskan, naiknya permintaan global akan semikonduktor, yang sebagian didorong oleh pertumbuhan pesat kecerdasan buatan, telah mendorong ekspor.

"Fundamental perekonomian yang kuat akan terus menopang pertumbuhan tahun ini dan tahun berikutnya," katanya melalui keterangan resmi, Rabu (25/9/2024).

Sementara itu, harga pangan global yang mulai turun serta efek terlambat pengetatan kebijakan moneter akhirnya membawa inflasi mendekati tingkat sebelum pandemi.

"Kondisi keuangan diperkirakan akan membaik seiring makin redanya inflasi dan dilonggarkannya kebijakan moneter di Amerika Serikat, sehingga mendukung proyeksi positif bagi kawasan ini," jelas Albert.

Lebih lanjut, risiko terhadap proyeksi tersebut diantaranya memburuknya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China, semakin merosotnya pasar properti China, ketegangan geopolitik yang memburuk, serta efek perubahan iklim dan cuaca buruk terhadap harga komoditas serta ketahanan pangan dan energi.

Adapun, ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi China sebesar 4,8% tahun ini dan 4,5% tahun depan. 

Lemahnya sektor properti RRT yang berkelanjutan dinilai telah berdampak negatif terhadap pengeluaran rumah tangga selama 2024.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi ADB di Negara Berkembang Asia-Pasifik:

Negara/Kawasan 2023 2024 (September) 2025 (September)
Developing Asia 5,1% 5,0% 4,9%
Indonesia 5,0% 5,0% 5,0%
Brunei Darussalam 1,4% 3,7% 2,8%
Filipina 5,5% 6,0% 6,2%
Kamboja 5,0% 5,8% 6,0%
Laos 3,7% 4,0% 3,7%
Malaysia 3,6% 4,5% 4,6%
Myanmar 0,8% 0,8% 1,7%
Singapura 1,1% 2,6% 2,6%
Thailand 1,9% 2,3% 2,7%
Timor Leste 1,9% 3,1% 3,9%
Vietnam 5,1% 6,0% 6,2%
China 5,2% 4,8% 4,5%
India 8,2% 7,0% 7,2%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper