Bisnis.com, JAKARTA — Awal pekan ini membuat publik semakin bertanya-tanya siapa sosok menteri keuangan yang akan membantu jalannya pemerintahan Prabowo Subianto. Rasa penasaran publik mencuat karena Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadap presiden terpilih bersama keponakan Prabowo, yakni Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono.
Sejatinya, Kementerian Keuangan dipimpin oleh satu menteri dan dua wakil menteri. Namun, pada Senin (9/9/2024), Sri Mulyani menghadap Prabowo hanya bersama Thomas, tanpa ada Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara yang menjabat sejak 2019.
Sri Mulyani dan Thomas menghadap Prabowo dengan menggunakan seragam Kemenkeu berwarna putih. Ketiganya berbincang di meja bundar berlatar lukisan dan sejumlah senjata.
Prabowo duduk di tengah dan Sri Mulyani-Thomas Djiwandono saling berhadapan.
Pada Rabu (12/9/2024), Thomas akhirnya mengungkap isi pertemuan antara dirinya dengan Sri Mulyani dan Prabowo itu. Menurutnya, pertemuan hangat itu berlangsung selama hampir tiga jam.
Thomas menyebut bahwa pertemuan itu hanya berisi pembahas seputar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan RAPBN 2025. Penyampaian materi dirasa perlu karena sekitar satu bulan ke depan Prabowo akan memulai kepemimpinannya.
Baca Juga
"Karena ini masa transisi, Ibu Menkeu merasa perlu memberikan presiden terpilih saat ini posisi-posisi APBN kita di tiga bulan terakhir," ujar Tommy, panggilan akrabnya, Rabu (12/9/2024).
Terkait RAPBN 2025, Thomas berada di sana mendampingi Sri Mulyani karena rancangan anggaran itu akan disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada pekan depan. Sebelumnya, Thomas mengakui bahwa dia menjadi Wamenkeu untuk mempelajari proses pemerintahan dan membantu transisi menuju kepemimpinan Prabowo.
Para jurnalis kemudian menyampaikan rasa penasaran publik soal siapa yang akan memimpin Kementerian Keuangan nantinya. Pasalnya, tersiar kabar bahwa Sri Mulyani tidak akan melanjutkan perannya, tetapi Prabowo justru memanggilnya bersama Thomas dalam pertemuan khusus.
Menanggapi pertanyaan para jurnalis, Thomas menyatakan bahwa tidak ada pembahasan soal posisi menteri keuangan maupun keberlanjutan Sri Mulyani di pemerintahan.
"Tidak ada [tawaran]. Tidak ada bahasan sama sekali mengenai posisi dan apa, baik itu antara Sri Mulyani dan Pak Prabowo maupun secara keseluruhan kabinet. Tidak ada sama sekali. Kita bicara substansi APBN," ujar Thomas.
Foto Monokrom Sri Mulyani
Pertemuan Sri Mulyani, Thomas, dan Prabowo mulanya diketahui dari unggahan di akun Instagram @smindrawati milik sang bendahara negara. Dalam keterangan fotonya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa dia menjelaskan kondisi APBN sekaligus menerima arahan Prabowo soal sejumlah usulan program dan anggaran yang ada.
"Arahan beliau sesuai program prioritas yang akan dicapai dalam Pemerintahan Baru 2024—2029," tulis Sri Mulyani dalam unggahannya.
Prabowo turut mengunggah foto pertemuannya dengan Sri Mulyani dan Thomas. Bedanya, Prabowo hanya mengunggah dua foto monokrom—atau lebih familiar sebagai foto hitam putih.
Dalam unggahan akun Instagram @prabowo tiga bulan terakhir, hanya terdapat tiga foto monokrom, yakni foto bersama Sri Mulyani dan Thomas, foto bersama Commander of the USSOCOM General Bryan P. Fenton pada 22 Agustus 2024, serta kumpulan fotonya bersama Jokowi sebagai ucapan ulang tahun untuk presiden pada 21 Juni 2024.
Beberapa waktu terakhir tersiar kabar bahwa Sri Mulyani tidak akan melanjutkan perannya di pemerintahan. Publik membaca sejumlah kode, baik dari Sri Mulyani sendiri maupun dari sinyal-sinyal lainnya.
Misalnya, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR bulan lalu, Sri Mulyani tiba-tiba menitipkan sang Wakil Menteri Keuangan II kepada anggota dewan, sembari menyebut bahwa Thomas merupakan penerusnya.
"Titip wakil menteri saya yang ini, Pak [sembari menyikut ke arah Thomas], ini yang akan meneruskan," ujar Sri Mulyani dalam pernyataan penutup Raker Komisi XI DPR, Rabu (21/8/2024).
Bulan sebelumnya, di tengah acara SpecTAXcular dalam rangka peringatan Hari Pajak 2024, Minggu (14/7/2024), Sri Mulyani mengeluarkan sinyal seolah berpamitan dengan para anak buahnya.
Pada momen tersebut, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo bersama dengan sejumlah pejabat Kemenkeu lainnya menyanyikan lagu She’s Gone dari Steelheart di panggung.
Kemudian, Sri Mulyani diundang naik ke atas panggung untuk bersama menyanyikan lagu Anak Sekolah dari Chrisye. Akan tetapi, Sri Mulyani sempat menyela dan berkelakar bahwa lagu She’s Gone yang sebelumnya dinyanyikan adalah untuk dirinya.
Dia melambaikan tangan selagi mengatakan "I’m gone" kepada pegawai Direktorat Jenderal Pajak atau para peserta acara.
"Tadi lagunya She’s Gone. Itu lagu untuk saya. I’m Gone," kata Sri Mulyani.
Siapa Menteri Keuangan Selanjutnya?
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah memberi bocoran bahwa sosok menteri keuangan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto nantinya merupakan seorang perempuan.
Said sendiri mengaku dirinya kurang layak menjadi Menkeu baru untuk lima tahun ke depan. Dia malah memberikan ciri sosok yang diyakini akan menjadi bendahara negara yang baru.
"Perempuan," kata Said singkat ketika ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).
Pernyataan itu menjadi perhatian publik karena Said merupakan anggota dewan dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) yang notabene bukan bagian dari koalisi Prabowo. Namun, Said berperan dalam penentuan anggaran pemerintahan karena bekerja langsung dengan menteri keuangan sebagai wakil pemerintah.
Sebelumnya, sudah sempat beredar rumor sejumlah nama calon-calon Menkeu Era Prabowo. Melansir dari Bloomberg pada Rabu (28/2/2024), Prabowo disebut incar para mantan bankir untuk menjadi menteri keuangannya.
Disebutkan, Prabowo mencari para teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan untuk janji-janji kampanyenya sembari menjunjung tinggi kehati-hatian fiskal. Prabowo diyakini tidak akan melibatkan politik untuk posisi menteri keuangan.
Nama-nama yang muncul di antara para bankir, yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar.
Asia Sovereign Strategist di Robeco, Philip McNicholas menilai bahwa sosok menteri keuangan selanjutnya menjadi sangat penting bagi keberlangsungan pasar modal Indonesia, karena bendahara negara harus memastikan pengelolaan fiskal yang mumpuni dan optimal.
"Jika menteri keuangan dianggap terlalu tunduk kepada Prabowo daripada terus mendorong reformasi, pasar kemungkinan besar akan mengenakan premi risiko yang lebih besar pada pendapatan tetap Indonesia," ujar McNicholas, dilansir dari Bloomberg pada Rabu (17/7/2024).
Manajer portofolio senior Nikko Asset Management Asia Ltd. Edward Ng menjelaskan bahwa para investor sangat menantikan kejelasan komitmen pemerintah terhadap disiplin fiskal jangka panjang. Oleh karena itu, investor kini sangat mencermati penunjukkan Menteri Keuangan RI berikutnya.
Ketika ditanya apa karakteristik yang diharapkan dari menteri keuangan baru nanti, dia menjawab dengan lugas.
"Teknokrat," ujar Edward Ng, dilansir dari Bloomberg.