Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jepang Kuartal II/2024 Tumbuh di Bawah Ekspektasi, BOJ Lanjut Kerek Bunga?

Produk domestik bruto (PDB) Jepang tumbuh pada laju tahunan sebesar 2,9% pada periode April- Juni dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang, Rabu, 31 Juli 2024./Bloomberg-Akio Kon
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang, Rabu, 31 Juli 2024./Bloomberg-Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA – Laju pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal II/2024 sedikit lebih lambat dibandingkan perkiraan awal pemerintah. Namun, hal tersebut masih cukup untuk menjaga Bank of Japan (BOJ) tetap pada jalurnya untuk menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini.

Mengutip Bloomberg pada Senin (9/9/2024), produk domestik bruto (PDB) Jepang tumbuh pada laju tahunan sebesar 2,9% pada periode April- Juni dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, kata Kantor Kabinet pada hari Senin.

Realisasi ini sedikit dibawah perkiraan awal sebesar 3,1%. Konsumsi swasta dan investasi modal keduanya direvisi sedikit lebih rendah.

Dalam kondisi non-inflasi yang disesuaikan, perekonomian meningkat 1,8% dari kuartal sebelumnya. Data tersebut juga merealisasikan target nilai total perekonomian Jepang melampaui ¥600 triliun atau US$4,2 triliun untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah tujuan yang ditetapkan satu dekade lalu oleh pengambil kebijakan di Jepang.

Meskipun komponen utama permintaan domestik sedikit diturunkan, hasil keseluruhan secara umum mendukung pandangan Gubernur BOJ Kazuo Ueda bahwa pemulihan bertahap akan terus berlanjut. 

Hampir tidak ada ekonom yang memperkirakan bank sentral akan menyesuaikan suku bunga acuannya ketika dewan kebijakan bertemu akhir bulan ini, namun banyak pengamat BOJ memperkirakan pergerakan suku bunga pada bulan Januari.

Data hari ini mengkonfirmasi bahwa belanja konsumen tumbuh 0,9% dari kuartal sebelumnya sebagai tanda pemulihan setelah turun selama empat kuartal berturut-turut hingga akhir bulan Maret.

Revisi tersebut sebagian besar berada dalam batas kesalahan dan tidak mengubah persepsi keseluruhan bahwa perekonomian sedang dalam pemulihan pada kuartal terakhir, menurut Takeshi Minami, Chief Economist di Norinchukin Research Institute.

“Data hari ini tidak akan terlalu mempengaruhi sikap kebijakan BOJ. Mereka sepertinya tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan ini mengingat pasar keuangan yang tidak stabil, namun mereka telah menegaskan bahwa kenaikan suku bunga ada dalam pikiran mereka, jadi saya pikir kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini mungkin terjadi,” ujar Minami.

Namun, beberapa ekonom merasa skeptis terhadap ketahanan permintaan konsumen karena rumah tangga menghadapi inflasi yang terus-menerus untuk pertama kalinya dalam satu generasi. Indikator utama inflasi konsumen tetap berada pada atau di atas target BOJ sebesar 2% selama 28 bulan, dengan data bulan Agustus diperkirakan akan memperpanjang target tersebut. 

Meskipun upah riil akhirnya berhenti turun setelah lebih dari dua tahun, belanja konsumen tetap berada di bawah tingkat sebelum pandemi.

“Bahkan dengan revisi PDB yang lebih rendah, pertumbuhan masih jauh di atas potensi, yang diperkirakan Bank of Japan sebesar 0,6%. Seiring dengan inflasi yang tinggi dan pertumbuhan gaji yang kuat, kami mempertahankan perkiraan dasar kami bahwa BOJ akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan bulan Oktober,” ujar ekonomi Bloomberg Economics, Taro Kimura.

Pemulihan perekonomian sudah diperkirakan oleh para ekonom setelah PDB mengalami kontraksi pada tiga bulan pertama tahun ini.

Manufaktur pada periode tersebut terpuruk akibat gempa bumi besar di barat laut Tokyo pada Hari Tahun Baru dan gangguan terhadap produksi otomotif akibat skandal sertifikasi keselamatan yang memaksa beberapa perusahaan untuk menutup sementara jalur pabriknya. 

Kekhawatiran mengenai biaya hidup dan permintaan konsumen akan menjadi perhatian para politisi yang bersaing untuk menjadi perdana menteri Jepang berikutnya. Pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal atau LDP yang berkuasa pada 27 September sudah pasti akan menentukan penerus Perdana Menteri Fumio Kishida karena dominasi partai tersebut di parlemen.

Toshimitsu Motegi, yang saat ini menjabat sebagai sekretaris jenderal LDP dan salah satu dari beberapa kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilihan partai, mengatakan pekan lalu bahwa dia akan menyusun paket ekonomi jika dia memenangkan suara. 

Sementara itu, Shinjiro Koizumi, salah satu kandidat terdepan dalam pemilihan kepemimpinan, juga berjanji akan mengumumkan sebuah paket jika ia menjadi perdana menteri.

Dengan kemungkinan permintaan dari China dan AS akan berkurang seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi, belanja konsumen Jepang akan menjadi sangat penting di masa depan, kata Minami.  

“Belanja konsumen mungkin menjadi lebih kuat karena upah mulai meningkat. Pada saat yang sama, kenaikan harga beras dan pangan baru-baru ini mungkin akan membuat rumah tangga tetap menabung,” jelas Minami.

Perekonomian Jepang diperkirakan akan terus berkembang pada kuartal ini, dengan para ekonom memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 1,7%, menurut perkiraan median dalam survei Bloomberg bulan lalu. 

Kecepatan tersebut akan jauh di atas angka 1% yang dianggap oleh bank sentral sebagai batas atas kisaran potensi tingkat pertumbuhan negara.

Hal ini menunjukkan bahwa para ekonom memperkirakan tekanan inflasi akan terus berlanjut karena BOJ mempertahankan suku bunga kebijakan pada tingkat terendah di antara negara-negara terkemuka lainnya bahkan setelah dua kali kenaikan suku bunga pada awal tahun ini.

Bank sentral akan mengakhiri pertemuan kebijakan berikutnya pada 20 September, dengan fokus kemungkinan akan tertuju pada prospek kenaikan suku bunga lagi di bulan Oktober atau Desember setelah kenaikan terakhir menjadi 0,25% di bulan Juli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper