Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Tenaga Kerja jadi Perhatian, Menkeu AS Tak Lihat Lampu Merah Ekonomi Menyala

Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan kembali bahwa ekonomi AS telah 'mendarat dengan mulus' meskipun terjadi pelemahan pada sisi lapangan kerja.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen berbicara dalam acara G20 di Barra da Tijuca, Rio de Janeiro, Brasil, 25 Juli 2024./Reuters-Tita Barros
Menteri Keuangan AS Janet Yellen berbicara dalam acara G20 di Barra da Tijuca, Rio de Janeiro, Brasil, 25 Juli 2024./Reuters-Tita Barros

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan AS Janet Yellen meyakini ekonomi dalam kondisi baik dan tidak terlihat lampu merah menyala pada sistem keuangan.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (8/9/2024), dia juga menegaskan kembali bahwa ekonomi AS telah 'mendarat dengan mulus' meskipun terjadi pelemahan pada sisi lapangan kerja.

"Untuk AS, beberapa angka-angka yang kami monitor, yang dapat memberikan ringkasan mengenai risiko, baik mengenai valuasi aset maupun rasio leverage, terlihat baik. Saya tidak melihat ada lampu merah menyala," ujarnya pada Sabtu (7/9/2024) dalam wawancara dengan David Gura dari Bloomberg News di Texas Tribune Festival.

Yellen juga menambahkan pihaknya menaruh perhatian pada downside risks pada penyerapan tenaga kerja. Meski demikian, dia menyatakan jika pertumbuhan lapangan kerja masih solid.

Menteri Keuangan AS tersebut berbicara satu hari usai pasar modal AS membatasi aksi jual mingguan terbesar sejak krisis perbankan pada Maret 2023. Hal ini dipicu oleh kenaikan gaji yang lebih lemah dari perkiraan dan memicu kekhawatiran Federal Reserve atau The Fed terlambat memangkas suku bunga acuan.

Indeks S&P 500 juga turun lebih dari 4% selama seminggu terakhir. "Meskipun ada sejumlah risiko, tekanan inflasi telah mereda sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Inilah yang disebut sebagai soft landing," kata Yellen.

Dia juga menggarisbawahi upah naik pada level yang layak, melampaui laju inflasi, bersamaan dengan berkurangnya PHK massal. "Pembukaan lapangan kerja secara bulanan juga berada dalam tingkat yang diperlukan untuk menyerap pendatang baru di pasar tenaga kerja," katanya.

Sebagai informasi, rilis data tenaga kerja AS pada Agustus 2024 lebih rendah ketimbang perkiraan dengan nonfarm payroll naik 142.000. Rerata dalam tiga bulan juga menyentuh level terendah sejak pertengahan 2020, berdasarkan Biro Statistik Tenaga Kerja.

Namun, angka pengangguran menurun ke 4,2%, yang merupakan penurunan pertama dalam 5 bulan, mencerminkan pembalikan terhadap angka PHK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper