Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Guyur Dana Hibah Rp9,9 Triliun untuk Proyek Infrastruktur & UMKM di Indonesia

Pemerintah AS memberikan dana hibah senilai US$649 juta atau setara dengan Rp9,9 triliun untuk proyek infrastruktur & UMKM di Indonesia.
Dubes AS untuk Indonesia Lakhdir turut didampingi oleh Wakil Presiden Operasi Kesepakatan MCC, Cameron Alford; Wamenkeu Thomas Djiwandono; Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Teni Widuriyanti; dan Maurin Sitorus, Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, yang akan melaksanakan program-program Compact atas nama Pemerintah Indonesia. Dok Kedubes AS
Dubes AS untuk Indonesia Lakhdir turut didampingi oleh Wakil Presiden Operasi Kesepakatan MCC, Cameron Alford; Wamenkeu Thomas Djiwandono; Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Teni Widuriyanti; dan Maurin Sitorus, Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, yang akan melaksanakan program-program Compact atas nama Pemerintah Indonesia. Dok Kedubes AS

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menerima dana hibah sebesar US$649 juta atau setara dengan Rp9,9 triliun (asumsi kurs Rp15.378 per dolar AS) dari pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui badan bantuan luar negeri pemerintah AS, yaitu Millennium Challenge Corporation (MCC). 

Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir mengatakan hibah tersebut dapat mendukung pembangunan di Indonesia selama lima tahun ke depan. Dana hibah dari MCC juga dapat menambah bantuan pembangunan dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) sekitar US$130 juta per tahun.

Penerimaan hibah dilakukan dengan peluncuran kesepakatan infrastruktur dan keuangan pada 4 September 2024 di Energy Building, Sudirman, Jakarta Selatan.

“Fokus dari kesepakatan ini [pembiayaan campuran untuk infrastruktur publik dan akses ke pembiayaan untuk usaha kecil milik perempuan] merupakan bukti kecerdikan dan kecanggihan kemitraan AS-Indonesia,” ujar Dubes Lakhdir dikutip dari keterangan resmi, Jumat (6/9/2024). 

Menurutnya, Indonesia membutuhkan investasi triliunan dolar AS dalam infrastruktur yang bersih dan berkelanjutan guna mendukung ekonominya yang berkembang pesat.

Oleh karena itu, dia menilai mobilisasi modal swasta melalui pembiayaan campuran (blended finance) menjadi sangat penting. 

Tak hanya itu, Kamala menyoroti UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia yang berkembang pesat dan sebagian besar ini dimiliki oleh perempuan.

“Akses pembiayaan yang lebih baik akan membantu mereka mengembangkan usaha kecil mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kamala Lakhdir menyebut bahwa pada pada intinya ini tentang manusia, tentang membantu orang menjalani kehidupan yang lebih sejahtera.

“Ini tentang membantu orang menjalani kehidupan yang lebih sejahtera dan menumbuhkan ekonomi Indonesia, dalam kemitraan dengan Amerika Serikat,” imbuhnya. 

Untuk diketahui, pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia terus memperdalam kerja sama politik, ekonomi, dan keamanan serta memperluas kemitraan untuk mengatasi tantangan yang muncul.

Dengan dimulainya program Compact Indonesia yang diinisiasi oleh MCC menandai langkah penting lainnya dalam memajukan hubungan bilateral yang menguntungkan bagi warga Indonesia dan AS. (Annisa Nurul Amara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper