Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina International Shipping Targetkan IPO Akhir Tahun 2025

PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia pada akhir 2025.
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) menargetkan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada akhir 2025.

Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus mengatakan bahwa IPO tersebut dilakukan guna memperbesar pendapatan dari perusahaan.

“Jadi itu merupakan salah satu cara dari beberapa corporate action kita, kita rencanakan IPO itu sekitar awal tahun 2026 atau akhir tahun 2025,” kata Aryomekk saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Aryo menyampaikan, target IPO pada akhir 2025 bukan tanpa alasan. Sebab, saat ini perusahaan sedang melakukan pembenahan internal terlebih dahulu.

Adapun, PIS menargetkan dapat membukukan pendapatan senilai US$8,9 miliar pada 2034. Target ini hampir tiga kali lipat dibandingkan pendapatan pada 2023 yang mencapai US$3,3 miliar. 

Aryo menuturkan, langkah melantai di bursa merupakan salah satu upaya PIS untuk mencapai target pendapatan pada 2034 tersebut.

“Tapi kita melihat rencana IPO ini sebagai salah satu upaya kita untuk mencapai aspirasi revenue di 2034 ini,” ucapnya.

Sementara itu, sepanjang semester I/2024, PIS mampu membukukan laba sebesar US$280,9 juta atau sekitar Rp4,33 triliun (kurs jisdor Rp15.410). Perolehan ini naik 103% dibandingkan periode serupa pada tahun lalu yang berada di angka US$138,5 juta. 

CEO PIS Yoki Firnandi menyampaikan, perolehan laba hingga Juni ini sekaligus melewati RKAP tahun 2024, yang ditargetkan mencapai US$267,1 juta hingga akhir tahun ini. 

"Dengan capaian ini, PIS optimistis kinerja tahun ini bisa melampaui tahun 2023. Tentunya tidak hanya dari sisi laba, tapi juga dari sisi pengembangan bisnis lainnya mulai dari perluasan pasar internasional, penambahan armada tanker, dan lainnya,” kata Yoki.

Yoki menyampaikan, kenaikan laba ini didorong oleh naiknya pendapatan menjadi US$1,72 miliar sampai dengan Juni 2024 atau naik 6% dibandingkan semester pertama tahun 2023 sebesar US$1,62 miliar. 

Dari sisi EBITDA, perseroan mencatatkan kenaikan 28% dari US$458,4 juta pada semester pertama tahun lalu menjadi US$587,5 juta pada semester I/2024. 

“Sementara dari sisi komersial, PIS semakin agresif mengembangkan pasar non-captive. Terbukti, dengan porsi pasar non captive yang mencapai 19,2%,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper