Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Jet Pribadi, Paus Fransiskus Naik Pesawat Komersil ke Indonesia dan Papua Nugini

Paus Fransiskus menumpang pesawat komersil milik ITA Airways, maskapai penerbangan nasional Italia, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia.
Artha Adventy, Oktaviano DB Hana
Selasa, 3 September 2024 | 07:01
Paus Fransiskus menghadiri audiensi khusus dengan para pelayan altar di Lapangan Santo Petrus di Vatikan. Reuters/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus menghadiri audiensi khusus dengan para pelayan altar di Lapangan Santo Petrus di Vatikan. Reuters/Guglielmo Mangiapane

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus menumpang pesawat komersil milik ITA Airways, maskapai penerbangan nasional Italia, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia. 

Berdasarkan pemberitaan SimplyFlying, Paus Fransiskus akan menggunakan maskapai nasional Italia, ITA Airways ke Indonesia untuk memulai Perjalanan Apostoliknya selama 12 hari.

Pesawat Paus Fransiskus terbang dari Roma ke Indonesia pada 2 September 2024 menggunakan ITA A330neo sebelum melanjutkan kunjungannya ke Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura.

Menurut rilis dari ITA Airways, Paus Fransiskus berangkat dari Terminal 5 Bandara Fiumicino Roma (FCO) pada pukul 17.15 waktu setempat pada 2 September, dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) pada pukul 11.30 waktu setempat keesokan harinya.

Pesawat yang dipilih untuk misi khusus ini adalah ITA Airbus A330neo, dan akan diawaki oleh tiga pilot dan sepuluh pramugari.

Massimiliano Marselli akan menjadi pengawas penerbangan, didampingi oleh tim penerbangan khusus ITA Airways.

Hal ini pun menjawab pertanyaan publik terkait jenis pesawat yang digunakan Paus Fransiskus ke Indonesia yang semula sempat diperkirakan jet pribadi. 

Pesawat A330neo disebut beroperasi dengan pengurangan 20% dalam konsumsi bahan bakar dan emisi dibandingkan dengan A330 generasi sebelumnya.

Pesawat ini juga akan didukung oleh rencana penerbangan khusus yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi operasional, termasuk penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainability Aviation Fuel/SAF).

Seperti yang diketahui, Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, pada 2-13 September 2024. 

Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik yaitu pada 3 sampai dengan 6 September 2024. 

Paus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 siang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Lalu, pada 4 September pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. 

Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor KWI.

Naik Garuda Indonesia

Usai melawat Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan melanjutkan kunjungan apostolik ke Papua Nugini.

Paus akan menggunakan pesawat dari maskapai pelat merah, Garuda Indonesia, dalam perjalanan dari Tanah Air menuju Port Moresby, Papua Nugini.

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Pelaksana Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Ignasius Jonan dalam konferensi pers di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, Rabu (28/8/2024) sore.

Jonan memerinci, tokoh dunia bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu akan berkunjung ke Indonesia pada 3–6 September 2024. Indonesia menjadi yang pertama dari empat negara tujuan yang dikunjungi Paus pada September tahun ini.

Setelah menjalani beberapa agenda di Indonesia, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini akan bertolak ke Papua Nugini pada 6 September 2024.

Menurut Jonan, Paus Fransiskus bersama rombongan dan para jurnalis akan menggunakan layanan Garuda Indonesia.

“Tanggal 6 [September], hari terakhir, pagi akan bertolak ke Papua Nugini, Port Moresby dengan menggunakan Garuda Indonesia,” jelasnya.

Jonan memerinci, sedikitnya ada 50 anggota rombongan yang menyertai Paus Fransiskus. Selain itu ada sekitar 88 jurnalis dari seluruh dunia, termasuk tiga dari Indonesia, yang akan menemani lawatan Kepala Negara Vatikan itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper