Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa harga beras di tingkat penggilingan pada Agustus 2024 mengalami peningkatan 11,19% secara tahunan (year on year/yoy).
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyatakan secara tahunan, harga beras di tingkat penggilingan mengalami peningkatan sebesar 11,19% yoy, dari Agustus 2023 yang berada di level Rp11.519 per kilogram.
"Sementara itu, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan justru mengalami penurunan secara bulanan. Harga beras di tingkat penggilingan sebesar Rp12,808 per kilogram atau turun 0,07% mtm dibanding bulan lalu yang mencapai Rp12.816 per kilogram," kata Pudji dalam Rilis BPS, Senin (2/9/2024).
Lebih lanjut, Pudji mengatakan harga beras di tingkat grosir dan eceran mengalami peningkatan. Pudji menyebut, harga beras di tingkat grosir secara rata-rata mencapai Rp13.600 per kilogram atau terkerek 0,21% dari bulan lalu sebesar Rp13.572 per kilogram.
Dibanding tahun lalu, harga beras di tingkat grosir juga mengalami peningkatan yakni sebesar 10,88% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12.266 per kilogram.
Di tingkat eceran, harga beras secara rata-rata berada di level Rp14.576 per kilogram. Nominal tersebut naik sebesar 0,31% dibanding bulan lalu yang tercatat sebesar Rp14.531 per kilogram.
Baca Juga
Kenaikan juga terjadi secara tahunan, di mana harga beras di tingkat eceran naik sebesar 11,56% dari Agustus 2023 yang tercatat sebesar Rp13.066 per kilogram.
"Harga beras yang disampaikan merupakan harga rata-rata beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, harga gabah kering panen (GKP) pada Agustus 2024 tercatat sebesar Rp6.422 per kilogram atau turun 1,15% (month-to-month/mtm) dari sebelumnya Rp6.497 per kilogram pada Juli 2024.
Secara tahunan, harga GKP mengalami peningkatan sebesar 10,10% (year-on-year/yoy) dari tahun lalu Rp5.833 per kilogram.
“Sementara gabah kering giling (GKG) naik 0,14% mtm dan naik 6,17% yoy,” ujarnya.